SOLOPOS.COM - Pasar Gede Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO — Pedagang pasar tradisional di Kota Solo terus bertahan dalam kondisi pasar yang lesu sejak awal pandemi Covid-19, Maret, hingga Agustus tahun ini.

Pedagang berharap mendapatkan bantuan sosial dan pembebasan retribusi pasar diperpanjang untuk meminimalkan dampak kerugian akibat pandemi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sekjen Pasamuan Pasar Tradisional (Papatsuta) Solo, Wiharto, menjelaskan kondisi pasar lesu karena tidak ada belanja dari masyarakat yang menggelar hajatan.

Warga Sukoharjo Sudah Boleh Gelar Hajatan Hingga Dangdutan Loh, Tapi Ada Syaratnya

Permintaan dari restoran serta hotel juga rendah. Namun, dia menyebut pasar tradisional di Solo yang paling parah terdampak pandemi Covid-19 adalah Pasar Klewer.

Sebagai pasar kain dan tekstil, belanja di Pasar Klewer tidak menjadi prioritas masyarakat yang lebih mengutamakan kebutuhan pangan saat pandemi Covid-19.

Menurut Wiharto, layanan pemasaran digital produk pasar tradisional pun belum berdampak karena hanya menyasar sebagian kecil kalangan konsumen.

Masih Shock! Keluarga Malah Diterpa Hoaks Handa Korban Pembunuhan Duwet Sukoharjo Tengah Hamil

Jumlah Kunjungan

Isu adanya warga pasar tradisional yang hasil rapid test-nya reaktif maupun yang terpapar Covid-19 berdampak pada jumlah kunjungan pasar di Solo.

“Kami mencoba terus bertahan. Mau enggak mau harus dilakukan walaupun penghasilan tidak seperti yang diharapkan. Teman-teman pasar tradisional memiliki daya tahan yang baik karena manajemen ada di setiap individu dengan keuangan keluarga,” kata Wiharto kepada Solopos.com di Pasar Gede, Rabu (26/8/2020).

Dia menjelaskan sejauah ini belum ada bantuan stimulan modal yang menyasar pelaku usaha di pasar tradisional.

Mancing Gratis Hingga Potong Rambut Anti-Covid-19, Pendukung Gibran Cawali Solo Ramai-Ramai Gelar Aksi

Hanya segelintir pedagang pasar tradisional Solo yang mendapatkan bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai dan bantuan modal usaha mikro kecil menengah (UMKM) selama pandemi Covid-19.

“[Segmen] Pedagang pasar belum mendapatkan stimulan. Ada yang masuk UMKM tapi kriteria masuk dalam konteks kewilayahan. Ada pedagang yang belum mendapatkan stimulan sama sekali. Teman-teman pasar tradisional berasal dari wilayah Soloraya,” paparnya.

Dia menjelaskan insentif yang diterima akan sangat membantu untuk penguatan modal pedagang selama masa resesi. Papatsuta berharap pedagang mendapatkan insentif dan pembebasan retribusi yang berakhir Agustus bisa diperpanjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya