SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Joglo, Solo yang terdampak proyek rel layang. Foto diambil Kamis (16/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pedagang Pasar Joglo, Banjarsari, Solo, berharap masih bisa berjualan di pasar tersebut saat pembangunan rel layang di Simpang Joglo. Sebagai pasar tradisional yang dekat dengan permukiman warga, para pembeli di Pasar Joglo merupakan warga sekitar pasar.

Jika harus direlokasi ke tempat yang lebih jauh karena terkena rel layang, pedagang berpendapat itu sama saja dengan mbabat alas alias harus merintis lagi dari awal. Hal tersebut seperti dituturkan Ratno, salah satu pedagang Pasar Joglo yang berjualan di los dalam pasar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ya penginnya bisa jualan di sini. Sini itu kan pelanggannya cuma orang-orang sekitar, depan itu, sini-sini aja,” kata Ratno saat berbincang dengan Solopos.com di Pasar Joglo Solo, Jumat (17/6/2022) siang.

Ratno mengatakan ia dan kawan-kawan sama saja dengan mbabat alas jika harus pindah di tempat baru. Pindah lokasi menurutnya juga bukan sesuatu yang mudah bagi pedagang pasar tradisional.

Apalagi pelanggannya merupakan warga sekitar pasar. “Ibarate babat alas kan. Ya sini pembelinya cuma orang sini-sini. Mereka kalau ada sayur keliling pasti lebih milih beli di situ kan,” katanya.

Baca Juga: Pasar Joglo Solo Kena Rel Layang, Pedagang Bakal Dipindah Ke Lokasi Ini

Berbeda seperti Pasar Legi dan Pasar Gede Solo misalnya, di Pasar Joglo hanya ada 80-an pedagang. Pukul 10.00 WIB, pasar sudah sepi.

Di sela-sela bercerita, Ratno menghitung pedagang yang ada di los dalam pasar. “Los ini [dalam] itu cuma 60-an kok kalau semuanya. Depan sana lesehan sama bangunan paling 20-an,” jelasnya.

Meski telah mengetahui rencana relokasi, Ratno tak tahu betul bagian mana dan kapan relokasi akan berlangsung. Seingat Ratno, informasi tentang relokasi telah ia dengar tiga bulan lalu.

Baca Juga: Bangunan Terdampak Proyek Rel Layang, Pasar Joglo Solo Akan Direlokasi

Alat Berat

“Kapan ya. Ya sebelum Lebaran itu kayaknya. Tapi ya ndak tau kapannya [waktu pindah],” imbuh Ratno. Sebelumnya, Site Manager Proyek Pembangunan Jalur KA Elevated Solo Balapan-Kadipiro, Dendy Purbowo, pada Kamis (16/6/2022), mengatakan bangunan depan Pasar Joglo Solo akan direlokasi.

“Pasar Joglo menjadi bagian yang terdampak. Nanti di sana akan digunakan untuk alat berat dan konstruksi pada pembangunan Simpang Joglo,” ujarnya kepada awak media.

Salah satu pria yang berdagang di Pasar Joglo juga sempat menunjukkan tanda pylox berwarna merah di bangunan pasar bagian depan. Cat semprot itu berada di dekat pintu besi di sela-sela bangunan depan pasar.

Baca Juga: Diterjang Rel Layang Solo, Pasar Joglo-Kantor Kelurahan Harus Dibongkar

Walini, 59, pedagang oprokan atau lesehan di bagian depan Pasar Joglo Solo juga telah mendengar rencana relokasi pasar lantaran terkena proyek rel layang. “Dereng dangu [belum lama tahu]. Nggih [Bulan] Puasa,” jelasnya kepada Solopos.com.

Ia juga tak tahu betul kapan rencana tersebut direalisasikan. Setahunya, pasar darurat akan dibangun di dekat TPU Bonoloyo. “Kirangan niku wonten sing ngurus piyambak [kurang tau itu ada yang mengurusnya]. Turene [katanya] dekat sama Taman Bonoloyo. Tapi sana belum dibangun sini juga belum dibangun,” jelasnya.

Seandainya direlokasi di dekat Bonoloyo, Walini mengatakan ia harus menempuh jarak lebih jauh. Sebab rumahnya berada di Boyolali. “Nggih lebih jauh tentu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya