SOLOPOS.COM - Siswa kelas I SDN 1 Wonogiri mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah mereka, Senin (27/10/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tahap II yang dimulai Senin (1/11/2021) lalu di Kabupaten Wonogiri sudah diikuti seluruh SD. Partisipasi siswa pada tahap II ini sudah lebih dari 96 persen.

Hingga akhir pekan pertama tahap II, PTM terbatas berjalan lancar tanpa ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan sekolah maupun rumah siswa/guru dan tenaga kependidikan (GTK). Sebagai informasi, semua jenjang pendidikan di Kabupaten Wonogiri sudah menjalankan PTM terbatas secara bertahap.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Itu termasuk SD meski mayoritas siswa belum terkaver vaksinasi karena berusia kurang dari 12 tahun. Tahap I dilaksanakan 18-30 Oktober 2021. Kemudian dilanjut ke tahap II pada 1-13 November 2021.

Baca Juga: Klaten Bangun Pusat Kuliner Baru Senilai Rp3 Miliar di Desa Semangkak

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Wonogiri, Mahmud Yunus, kepada Solopos.com, Minggu (7/11/2021), menginformasikan PTM terbatas tahap II sudah diikuti seluruh SD. Pada tahap I lalu sebanyak 94 SD belum dapat menggelar PTM terbatas.

Sekolah-sekolah tersebut belum memenuhi salah satu syarat utama, yakni capaian vaksinasi GTK harus 100 persen. GTK di masing-masing sekolah bersangkutan ada yang belum divaksinasi karena alasan kesehatan.

Mereka memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Dokter merekomendasikan mereka untuk tidak menjalani vaksinasi terlebih dahulu.

Baca Juga: 200-an Makam di Taskombang Klaten Tergusur Tol Solo-Jogja

“Pada tahap II semua SD yang berjumlah 746 lembaga sudah dibolehkan menggelar PTM terbatas dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Bupati [Joko Sutopo] yang memberi rekomendasi setelah melihat PTM terbatas tahap I berjalan lancar tanpa kendala berarti,” ucap Kepala SDN 1 Wonogiri itu saat dihubungi.

Namun, sekolah yang baru menggelar PTM terbatas pada tahap II ini harus mematuhi aturan tambahan. GTK yang belum divaksinasi belum boleh dilibatkan dalam PTM terbatas. Mereka tetap dapat mengajar di sekolah, tetapi mengajar siswa yang menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Mahmud melanjutkan pada tahap I partisipasi siswa tercatat 95 persen-96 persen. Ada siswa yang belum mengikuti PTM terbatas karena beberapa alasan, seperti belum mendapat izin orang tua dan memiliki penyakit penyerta.

Baca Juga: Lowongan! 289 Jabatan Perangkat Desa di Klaten Kosong

Seiring berjalannya waktu banyak dari orang tua yang sudah diizinkan orang tua, sehingga dapat mengikuti PTM terbatas tahap II. Mahmud meyakini pada evaluasi pekan pertama tahap II nanti tingkat partisipasi akan naik.

“Hampir semua siswa sudah mengikuti PTM terbatas. Memang para orang tua mengharapan digelar PTM sejak lama. Kalau masih ada orang tua yang belum mengizinkan anak untuk mengikuti PTM, saya kira hanya masalah waktu. Ketika sudah yakin anak terlindungi selama mengikuti PTM, mereka dengan sendirinya akan mengizinkan,” ulas Mahmud.

Menurut dia, pada tahap II ini Pemkab memberi lampu hijau bagi sekolah menambah durasi pembelajaran selama lima menit setiap mata pelajaran pada kelas IV-VI. Pada tahap I lalu durasi setiap mata pelajaran 30 menit.

Baca Juga: Gratis, Program Prmanis Dinas Arpus Klaten untuk Perbaikan Arsip

 

Empat Jam

Pelajaran yang diberikan empat jam pelajaran. Sekolah dapat menambah setiap jam pelajaran menjadi 35 menit. Keputusan mau menambah durasi atau tidak diserahkan kepada sekolah.

“Yang tidak boleh sekolah mengambil kebijakan di luar aturan yang ditetapkan. Misalnya, menentukan yang PTM 70 persen, PJJ 30 persen. Pembagiannya tetap harus 50 persen ikut PTM, 50 persen PJJ,” ujar Mahmud.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Wonogiri, Hartanto, menyatakan sejak tahap I semua SMP sebanyak 116 lembaga di Kabupaten Wonogiri mengikuti PTM terbatas. Saat itu memang ada sejumlah GTK yang belum divaksinasi karena memiliki penyakit penyerta. Kendati demikian, sekolah tetap bisa menggelar PTM terbatas dengan syarat GTK yang belum divaksinasi tidak dilibatkan.

Baca Juga: 239 UMKM Wonogiri Bermitra dengan Rumah BUMN

“Saat evaluasi tahap I disampaikan partisipasi siswa yang mengikuti PTM terbatas lebih dari 90 persen. Ada siswa SMP yang belum ikut PTM terbatas karena belum divaksin, karena usia mereka kurang dari 12 tahun. Alasan lain belum mendapat izin orang tua,” ujar Hartanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya