SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelajaran tatap muka (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, KLATEN — Pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah dasar Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bergantung pada hasil evaluasi uji coba di sekolah menengah pertama. Sejauh ini, pembelajaran tatap muka di Klaten memang masih dibatasi penerapannya di tingkat SMP.

Bahkan uji coba itu baru dilakukan ima sekolah. Setiap sekolah yang diuji coba itu baru menjalankan model pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dinas Pendidikan Klaten masih menunggu hasil evaluasi pembelajaran tatap muka terbatas di lima SMP itu selama beberapa pekan mendatang.

Rekomendasi Anime Era 2000-an Terbaik Sepanjang Masa dan Wajib Ditonton

Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, mengatakan pada hari pertama kegiatan tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di lima SMP berjalan lancar. “Semua berjalan lancar sesuai harapan. Tidak ada kerumunan massa, semua menggenakan masker, jaga jarak ketat, cuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir,“ kata Wardani saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (11/10/2020).

Meski bergulir lancar sesuai SOP yang disiapkan di masing-masing sekolah, Wardani meminta protokol kesehatan secara ketat terus ditekankan pada hari-hari berikutnya. Hal itu dimaksudkan agar seluruh warga sekolah terbiasa menerapkan protokol kesehatan guna mencegah persebaran Covid-19. “Ini harus diterapkan seterusnya agar tidak kendur,” kata Wardani.

Soal rencana pembelajaran tatap muka di jenjang SD, Wardani mengatakan disiapkan setelah pembelajaran tatap muka di lima SMP tersebut dinilai bisa berjalan lancar. “Saya suruh mempersiapkan lima sekolah setiap kecamatan. kalau SMP ini bisa kondusif, kami mulai untuk SD,” jelas dia.

Drama Napi WN China Kabur dari LP Tangerang, Gali 2 Kantong Tanah Sehari

Soal waktu pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tingkat SD, Wardani mengatakan tergantung hasil evaluasi pembelajaran tatap muka di lima SMP. “Semoga awal November [bisa terlaksana pembelajaran tatap muka di tingkat SD]. Tetapi melihat hasil evaluasi SMP dulu,” kata Wardani.

Wilayah Aman

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan kelima SMP dipilih menggelar pembelajaran tatap muka terbatas lantaran berada di wilayah kecamatan yang relatif aman dari persebaran Covid-19. Meski aman, pembelajaran tatap muka terbatas tetap dalam pengawasan petugas untuk memastikan protokol kesehatan secara ketat dijalankan.

Selain itu, ada evaluasi dalam dua hingga tiga pekan pembelajaran di lima sekolah itu bergulir. Jika tak ada persoalan, frekuensi belajar tatap muka bisa ditingkatkan seperti menjadi empat hari masuk sekolah.

Bikin Baper, Pria Malaysia Ini Batalkan Semua Kerja karena Sahabat Stroke

Soal sekolah lainnya, Sujarwanto menuturkan tergantung kondisi persebaran Covid-19 di masing- masing wilayah sembari melihat evaluasi bergulirnya pembelajaran tatap muka di lima sekolah tersebut.

Sebagai informasi, jumlah total siswa SMP di Klaten ada 42.637 orang dan siswa SD ada 90.013 siswa. Pembelajaran jarak jauh sudah bergulir sejak pertengahan Maret lalu menyusul ada pandemi Covid-19.

Dari hasil survei yang dilakukan Disdik beberapa waktu lalu, sekitar 82,57 persen orang tua siswa SD setuju ada pembelajaran tatap muka. Sementara, 83,32 persen orang tua siswa SMP setujuh pembelajaran tatap muka.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya