Solopos.com, SRAGEN — Suasana lengang begitu terasa begitu Solopos.com, tiba di halaman Kantor Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2020).
Hanya ada satu unit mobil dan beberapa sepeda motor yang terparkir di halaman kantor yang berlokasi di Jl. Setiabudi Sragen ini. Beberapa sepeda motor itu milik pegawai dari kantor ini.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Sebelum tiba di pintu masuk, seorang pegawai dengan ramah menyapa. Dia mempersilakan masuk. Tidak lupa dia menyodorkan buku tamu.
Dalam buku itu tertera daftar warga yang pernah berkunjung ke Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen. Jumlahnya menurun drastis sejak terjadi pandemi Covid-19.
"Dalam sehari, paling hanya ada sampai dua kunjungan warga ke sini. Semua tamu akan kami layani dengan baik," ujar Kasi Pengelolaan Arsip, Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen, Budi Santoso, saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi.
Memang Sepi
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, jumlah kunjungan warga ke kantor tersebut memang relatif sedikit. Dalam sehari, rata-rata ada tiga hingga lima warga yang datang.
Terkadang jumlah pengunjung lebih ramai bila ada mahasiswa yang datang untuk bahan penelitian atau penyusunan tugas. Sebelum pandemi, baik mahasiswa atau pelajar juga biasa magang di Kantor Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sragen.
Namun, belakangan tidak ada kunjungan mahasiswa atau pelajar ke Kantor Arsip dan Dokumentasi.
"Belum lama ini kami menerima tamu dari warga yang ingin meminta arsip IMB [izin mendirikan bangunan] yang sudah 10 tahun tersimpan. Kebetulan milik dia sudah hilang. Dia beruntung karena masih bisa mendapatkan arsip IMB itu yang pernah diserahkan ke DPMPTSP [Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu]," ucap Budi Santoso.
Tahanan Polres Klaten Diduga Tewas Dikeroyok, Keluarga Minta Diusut
Sejak terjadi pandemi, pengelola Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen menerapkan sejumlah kebijakan mulai dari work from home (WFH) hingga memberlakukan protokol kesehatan khususnya memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Meski kunjungan warga tergolong minim, protokol kesehatan itu tetap diberlakukan, utamanya untuk semua pegawai di Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen.
"Karena itu sudah jadi program pemerintah, protokol kesehatan itu harus tetap dijalankan demi mencegah penularan Covid-19," papar Budi.