SOLOPOS.COM - Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo

Solopos.com, JAKARTA — Misteri di mana Irjen Polisi Ferdy Sambo menjalani tes PCR saat terjadi baku tembak di rumah dinasnya antara Bharada E dengan Brigadir J pada 8 Juli 2022 belum terkuak.

Rekaman di CCTV kompleks memperlihatkan tes PCR di rumah Ferdy Sambo hanya diikuti istrinya, Putri Candrawathi dan seluruh ajudan yang baru pulang dari Magelang, Jawa Tengah.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan rekaman di CCTV tidak memperlihatkan sosok Ferdy Sambo di kegiatan tes PCR.

Tes PCR itu dilakukan di rumah pribadi Ferdy Sambo yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta.

Baca Juga: Kapan Irjen Pol Ferdy Sambo Diperiksa? Ini Kata Komnas HAM

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menyatakan Brigadir J bersama Putri Candrawathi, Bharada E serta pembantu rumah tangga melakukan tes usap PCR di rumah pribadi Irjen Polisi Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga sepulangnya dari Magelang.

“PCR itu dilakukan di rumah pribadi bukan di rumah dinas Irjen Polisi Ferdy Sambo,” kata di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).

Anam mengatakan hal tersebut diketahui berdasarkan rekaman CCTV yang telah dilihat langsung oleh Komnas HAM.

Baca Juga: Bukan Rahasia, Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Bisa Dibuka ke Publik

Merujuk dari rekaman itu, Komnas HAM akan mengonfirmasi atau mendalaminya termasuk perihal PCR Ferdy Sambo.

Khusus lokasi dan detailnya PCR Kadiv Propam Polri nonaktif tersebut, Komnas HAM akan mendalaminya ketika memeriksa Irjen Ferdy Sambo.

Termasuk mendalami apakah Ferdy Sambo masuk ke dalam rombongan atau tidak pada saat kejadian.

Baca Juga: Bharada E dan Istri Ferdy Sambo Belum dalam Perlindungan LPSK

“Kami memang mendapatkan informasi bahwa Pak Sambo tidak berada pada rombongan tersebut tapi ini masih informasi satu pihak dan akan kami cek,” ujarnya.

Komnas HAM akan menggali dari informasi lain, dokumen lain termasuk membandingkannya dengan bukti-bukti lain. Tujuannya, agar peristiwa kematian Brigadir J semakin jelas dan bisa terungkap.

Terkait pemeriksaan atau pengumpulan data siber dan digital forensik, Anam memastikan hal tersebut belum selesai karena lembaga tersebut masih membutuhkan sejumlah data dan informasi.

Baca Juga: Unggah Hoaks Soal Ferdy Sambo, Pemilik Akun @RakyatJelata98 Ditahan

Komnas HAM juga telah mendapatkan dan melihat langsung rekaman CCTV dan jejaring komunikasi terkait kematian Brigadir J.

Namun, beberapa informasi khususnya yang menyangkut nomor telepon keluarga Brigadir J sengaja tidak diungkap ke publik.

“Karena harus ada sistem perlindungan kepada pihak keluarga Yosua,” ujar dia.

Baca Juga: Ferdy Sambo: Divisi Propam Benteng Terakhir Mencari Keadilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya