Solopos.com, SRAGEN — Master teh asal Sragen, Heru Purwanto, menyebut ada tujuh teknik seduhan teh yang bisa menentukan cita rasanya. Tujuh teknik tersebut adalah nyaneut, nyahi, mochi, tjeret 3, pesta/dekokan, chu ching, dan gadjah njerum.
Sementara dari proses pengolahannya, teh dibagi menjadi empat jenis. Yakni teh hitam, teh hijau, teh oolong, dan teh putih. Teh hitam masih menjadi yang paling digemari di antara tiga jenis teh lain.
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Pengolahan teh hitam dilakukan melalui proses fermentasi, dan biasanya dibuat dengan metode orthodox (masih berbentuk daun) dan CTC (crushing, tearing dan curling).
Sementara pengolahan teh hijau Indonesia menganut serangkaian proses fisik dan mekanis tanpa atau sedikit mengalami proses oksimatis terhadap daun teh melalui sistem panning atau sangrai. Tahapan pengolahannya terdiri atas pelayuan, penggulungan, pengeringan, sortasi dan grading serta pengemasan.
Sedangkan teh oolong diproses secara semifermentasi dan dibuat dengan bahan baku khusus, yaitu varietas tertentu seperti Camellia sinensis. Varietas Sinensis yang memberikan aroma khusus.
Baca Juga: Mengenal Tujuh Seni Menyeduh Teh Ala Master Teh Asal Sragen
Teh putih merupakan jenis teh yang tidak mengalami proses fermentasi sama sekali, dimana proses pengeringan dan penguapan dilakukan dengan sangat singkat. Teh Putih diambil hanya dari daun teh pilihan yang dipetik dan dipanen sebelum benar-benar mekar.
Infografis Minum Teh (Solopos/Whisnupaksa)