SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat melepas kontainer ekspor di kantor pusat PT Sritex di Sukoharjo, Kamis (15/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJOMenteri Perdagangan (Mendag) Zulkifil Hasan melepas 50 kontainer produk ekspor Industri Tekstil Produk Tekstil (ITPT) milik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

Sebanyak 50 kontainer itu diberangkatkan menuju 20 negara tujuan ekspor yang tersebar di empat benua melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pelepasan ekspor dilakukan di kantor pusat Sritex, Sukoharjo, Kamis (15/9/2022) oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Dia mengatakan pelepasan 50 kontainer itu menjadi jumlah terbanyak.

“Sejumlah 50 kontainer ini baru pertama saya. Biasanya dua, tiga, tujuh [kontainer saja]. Kalau [jumlah] 50 ini, [seharusnya] sudah masuk [museum rekor Indonesia] MURI ini,” jelasnya saat ditemui dalam kegiatan.

Dia mengatakan Sritex merupakan perusahaan yang cukup strategis dengan tiga kriteria. Pertama, padat karya karena banyaknya pekerja di PT Sritex yakni sekitar 50.000 orang.

Baca juga: Mendag Zulhas Kaget, Minyakita di Pasar Gede Solo Dijual Melebihi HET

Kedua, Sritex memiliki orientasi ekspor untuk menghasilkan devisa negara. Kriteria ketiga yakni membantu kebutuhan dalam negeri.

“Kalau kebutuhan dalam negeri dicukupi dari Pabrik Sritex maka kami tidak perlu mengimpor lagi kan? Jadi ini perusahaan yang memiliki kriteria strategis. Oleh karena itu kita mesti dukung mulai dari walikota, bupati, birokrasi pusat,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto, mengatakan nilai ekspor yang diberangkatkan pada Kamis ini mencapai USD 3,7 juta.

Produknya terdiri atas beberapa ITPT unggulan Indonesia seperti benang (yarn), kain jadi (finished product), dan pakaian jadi (garment).

“ITPT menyumbang devisa negara sebesar USD 13,02 miliar di tahun 2021, salah satu penyumbang devisa terbesar dari sektor nonmigas dan merupakan industri padat karya. Kelangsungan industri tekstil juga berdampak langsung kepada 7,5 juta pekerja dan pelaku IKM” ujar Iwan.

Baca juga: Harga Pangan Cenderung Stabil, Daging Ayam Masih Mahal

Dari 20 negara itu empat negara dengan jumlah nilai ekspor terbesar adalah Swedia sebesar USD 611 ribu, Mesir USD 475 ribu, Bangladesh USD 351 ribu, dan Jepang USD 268 ribu.

Lebih lanjut, menurutnya untuk terus mendorong laju ekspor nasional, masih dibutuhkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran.

Dibutuhkan optimalisasi substitusi impor yang saat ini masih membebani industri tekstil dan IKM, dan kebijakan Preferrential Trade Agreement (PTA) yang melindungi industri ITPT nasional.

Akivitas ekspor menurut Iwan telah menjadi kegiatan rutin di Sritex. Namun seremonial Kamis ini digunakan sebagai penyemangat perusahaan lainnya. Mengingat perekonomian saat ini terbilang kurang baik.

Pelepasan 50 kontainer itu dilakukan di tujuh kota, 23 kontainer di antaranya dilepaskan oleh Mendagri di Kantor Pusat Sritex.

Baca juga: Pemkot Solo: Lahan yang Dibeli Peritel Terbesar Asia di Jebres Milik Bos Sritex

Sementara jumlah kontainer lain tersebar di berbagai daerah anak cabang Sritex yaitu Bogor, Semarang, Solo, Karanganyar, Nganjuk, dan Boyolali.

Saat ini Sritex Group bergerak di lima lini ekosistem industri tekstil nasional yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Sejumlah lima lini tersebut yaitu serat (fiber), pemintalan (spinning), penenunan (weaving), pencelupan (dyeing), dan penjahitan atau konveksi (garment). Kelima lini tersebut menyerap tenaga kerja sebanyak 50,000 karyawan.

Pelepasan itu juga disambut meriah oleh ribuan karyawan PT Sritex dengan membawa bendera merah putih dan berseragam biru hitam disertai topi warna-warni sesuai divisi masing-masing.

Baca juga: Istri Pemilik Sritex Tutup Usia, Toko Karangan Bunga di Solo Banjir Pesanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya