SOLOPOS.COM - Ikan mati di Rawa Jombor, Klaten. (Detik.com)

Solopos.com, KLATEN — Sejak Sabtu (22/8/2020), ikan di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mendadak mati. Jumlah ikan yang mati bahkan mencapai ribuan.

Anggota peternak di Rawa Jombor, Agus Sriyono, mengatakan ikan-ikan yang mati itu padahal siap dipanen. "Ada yang satu peternak [ikan] matinya sekitar 3.000 ekor. Padahal itu ikan siap panen dan itu terjadi sejak dua hari yang lalu," kata Agus kepada Detik.com, Minggu (23/8/2020).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Agus menjelaskan ikan mati biasa terjadi di bulan Agustus-September. Namun jumlah ikan yang mati kali ini luar biasa, tak seperti sebelumnya.

"Di musim kemarau biasanya bulan Agustus dan September tapi jumlahnya tidak sebanyak kali ini. Hujan dan cuaca mendung pengaruhnya besar," lanjut Agus.

Hari Ini Dalam Sejarah: 24 Agustus 1516, Ottoman Menguasai Suriah

Tingkat kematian ikan di Rawa Jombor, ucap Agus, antara satu peternak dengan peternak lain berbeda. Ada yang cuma lima hingga 10 ekor, namun ada yang mencapai 2,5 kuintal.

"Di kelompok saya yang mati paling lima ekor. Tapi di sisi selatan ada yang 2,5 kuintal kalau dihitung bisa 2.000 ekor," ungkap Agus.

Kematian itu, terang Agus, sebenarnya bisa disiasati dengan memperbaiki aliran sungai ke rawa. Namun selama ini suplai air tidak ada. "Kalau air dari sungai lancar mungkin lebih aman sehingga air berganti. Petani di timur rawa juga bisa teraliri saat kemarau," imbuh Agus.

Cuaca & Limbah

Sementara itu, pemilik pemancingan dan warung di Rawa Jombor, Sugeng Mulyono, mengatakan ikan mati karena perubahan cuaca dan banyaknya limbah yang masuk rawa. Di kolamnya ada sekitar 1 kuintal yang mati.

Mencekam! Ini Deretan Tragedi di Dunia yang Menyimpan Misteri

"Di pemancingan saya ada sekitar 1 kuintal ikan jenis ikan nila dan tombro. Yang rawan ikan dewasa harga Rp 25 ribu per kilogram jenis nila dan Rp 30 ribu per kilogram untuk tombro," kata Sugeng saat ditemui detikcom.

"Ini cuaca sudah bagus. Tapi kalau nanti hujan lagi ya bisa mati berlanjut tapi ini mending tidak seburuk tahun lalu, cuma karena situasi seperti saat ini jadi agak terasa," sambung Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya