SOLOPOS.COM - Sukarelawan Kecamatan Tulung membagikan masker ke warga di daerah setempat, Selasa (3/3/2020). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, SOLO — Satreskrim Polresta Solo menyisir beberapa apotek dan tempat distributor masker di Kota Solo pada Rabu (4/3/2020) siang. Hal itu untuk mengetahui penyebab kelangkaan masker yang terjadi sejak beberapa waktu lalu di Kota Solo.

Sosialisasi Virus Corona, Bupati Sragen: Jangan Borong Masker!

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kanit Korwas PPNS Satreskrim Polresta Solo, Iptu Catur Agus Yudo, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, saat dijumpai wartawan menjelaskan penyisiran di beberapa apotek itu merupakan langkah preventif berupa pendataan untuk mencari tahu penyebab langkanya masker. Menurutnya, tidak hanya masker, hand sanitizer pun mulai langka di Kota Solo.

Solopos Hari Ini: Penimbun Masker Ditangkapi

“Kami akan terus mencari penyebabnya kelangkaan secara berkelanjutan hingga ketemu. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan mewabahnya virus korona covid-19. Kami pastikan tidak ada yang memanfaatkan momen ini, tetapi jika sampai ditemukan akan kami proses hukum,” ujarnya.

Sementara itu, petugas bagian pembelian Apotek Padma Solo, Santosa, menyebut ia sudah tidak menjual masker sejak sebulan lalu. Hal itu dikarenakan bergantinya harga dari semula Rp50.000 menjadi Rp280.000.

Timbun Masker Lalu Jual Online, Perempuan Muda Cantik Ditangkap Polda Metro

Sebagai informasi pelaku penimbunan masker dapat dihukum lima tahun penjara dan denda Rp50 miliar sesuai UU. No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan.

Khawatir Corona

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, meningkatnya kekhawatiran terhadap virus Corona novel berimbas pada lonjakan kebutuhan masker bedah. Akibatnya, harga masker bedah di berbagai apotek di Solo melonjak tajam.

Permintaan masker bedah sejak beberapa hari terakhir di Kota Solo meningkat pesat. Distributor masker bedah asal Karanganyar, Gunawan Puji Waluyo, mengatakan permintaan yang melonjak drastis tersebut membuat harganya terkatrol naik.

“Mau bagaimana lagi, permintaan pasar tinggi sedang suplai dari pabrik biasa saja. Saya menjual masker tidak terlalu banyak karena melayani rumah tangga dan sebagian rumah sakit,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (2/2/2020).

Gunawan menyebut tiga hari yang lalu dia mendapat permintaan masker anti bacterial dan masker anti virus dari Semarang sebanyak 50 karton. Dia pun menyanggupi permintaan itu dengan meminta langsung ke pabrik pembuatnya.

Kali Mungkung Banjir, Ring Road Sragen Sempat Putus 3 Jam

Namun, permintaan itu hanya disanggupi pabrik sebanyak 15 karton atau kurang dari separuhnya. Pabrik, kata dia, mengutamakan stok masker untuk rumah sakit.

Gunawan membeberkan harga saat normal berkisar Rp29.000 per boks isi 50 lembar. Pekan ini harga naik sampai Rp33.000 bahkan ada yang menjual jadi Rp40.000. Di Jakarta per boks dijual sampai Rp60.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya