SOLOPOS.COM - Panitia tradisi Yaa qowiyyu membagikan apam kepada para peserta tradisi di kompleks makam Kyahi Ageng Gribig, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat (2/10/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Perayaan tradisi Yaa Qowiyyu di Kecamatan Jatinom, Klaten, kembali digelar tanpa sebaran apam lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19 serta penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Tradisi hanya digelar dengan doa bersama dengan jumlah peserta sangat terbatas. Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, mengatakan perayaan tradisi itu digelar pada Jumat (24/9/2021) dengan kegiatan doa bersama dengan tamu sangat terbatas.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebelum doa bersama yang diadakan di kompleks makam Kiai Ageng Gribig, peserta tradisi menjalankan Salat Jumat di kompleks Masjid Alit. “Setelah Salat Jumat, langsung ke makam dan lokasinya tertutup. Semua pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat,” kata Rahayu saat dihubungi Solopos.com, Kamis (9/9/2021).

Tradisi Yaa Qowiyyu di Jatinom, Klaten, dua tahun ini digelar tanpa sebaran apam. Pada 2020, tradisi hanya diisi zikir, tahlil, hingga doa di kompleks makam Kiai Ageng Gribig. “Tahun ini tanpa sebaran apam. Namun, doa tetap dilaksanakan namun sangat sederhana dan terbatas mengingat masih penerapan PPKM,” kata Rahayu.

Baca Juga: Ribuan Ikan Mati Mendadak di Anak Sungai Bengawan Solo di Klaten, Apa Penyebabnya?

Rahayu juga memastikan rangkaian tradisi Yaa Qowiyyu tahun ini digelar tanpa ada Pekan Yaa Qowiyyu. Sebelum ada pandemi Covid-19, perayaan Yaa Qowiyyu diramaikan dengan pasar malam diisi aneka wahana permainan hingga pedagang yang membanjiri kawasan Jatinom sejak sepekan sebelum puncak perayaan tradisi.

Sosialisasi Melalui Media Sosial

Terkait peniadaan pekan Yaa Qowiyyu hingga peniadaan sebaran apam, Rahayu menjelaskan sudah memasang pengumuman secara tertulis di berbagai lokasi kawasan Jatinom. Selain itu, sosialisasi melalui media sosial juga digencarkan.

Rahayu menjelaskan peniadaan sebaran apam pada tradisi Yaa Quwiyyu di Jatinom, Klaten, dilakukan sebagai upaya mencegah persebaran Covid-19. Yaa Qowiyyu merupakan tradisi tahunan yang digelar saban memasuki bulan Safar.

Baca Juga: Pemkab Klaten Masih Prioritaskan Lansia Jadi Sasaran Vaksinasi, Ini Alasannya

Puncak perayaan digelar dengan sebaran apam di Lapangan Klampeyan tak jauh dari kompleks makam Kiai Ageng Gribig.Puluhan ribu pengunjung biasanya berdatangan saat puncak perayaan itu demi berebut kue apam yang disebarkan oleh panitia dari tower.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Olahraga Klaten, Yuli Budi Susilowati, mengatakan peniadaan sebaran apam pada perayaan Yaa Qowiyyu tahun ini mulai disosialisasikan.

“Selain pamflet, peniadaan ini juga disosialisasikan melalui videotron. Memang kegiatan sebaran apam ditiadakan mengacu seperti tahun lalu. Kegiatan Yaa Qowiyyu hanya ritual keagamaan saja yang dilaksanakan seperti zikir dan tahlil dengan jumlah santri yang mengikuti rangkaian kegiatan sangat-sangat terbatas,” jelas Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya