SOLOPOS.COM - Lokasi Masih Dunia Lain Trans 7 di pabrik tua Gembongan, Kartasura Jumat (8/5/2015) (Rini Y/JIBI/Solopos)

Masih Dunia Lain Trans 7 live di Solo dengan lokasi uji nyali pabrik tua Gembongan, Kartasura, Sukoharjo.

Solopos.com, SOLO — Masih Dunia Lain (MDL) Trans 7, Jumat (8/5/2015) malam hingga Sabtu (9/5/2015) dini hari, dari tujuh peserta akhirnya tiga peserta dinyatakan lolos.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Uji nyali di pabrik tua Gembongan, Kartasura, Sukoharjo menjadi live #MDLSolo sejak Kamis (7/5/2015). Live pertama mengambil lokasi di Taman Balekambang. Dari tujuh peserta yang lolos melewati uji nyali hingga waktu yang ditentukan yakni Reni, Catur dan Nurul. Sementara yang mengalami kerasukan yakni Radyan Amoy, Eri, Zahra.

Hingga Sabtu dini hari, hastag #MDLSolo menjadi trending topic di Indonesia. Demikian halnya saat Jumat dini hari #MDLSolo menjadi trending. (Baca: Aiko Kesurupan)

Ada yang menarik saat peserta bernama Catur ini beruji nyali MDL Trans 7. Dia beberapa kali mendengar dan melihat penampakan, namun dia berusaha mengakhiri sesi dengan mulus.

Mulutnya sangat sering menggumankan kata-kata memotivasi diri sendiri yakni, “Catur isa, Catur kuat [Catur bisa, Catur kuat] Ya Allah,” ucapnya.

Padahal beberapa kali pula dia tampak tersungkur dan jongkok seakan tak mau melihat suasana di sekitarnya. Namun, saat itu kata-kata sakti tersebut dilontarkan.

Alhasil, Catur berhasil melewati sesi dan dinyatakan lolos. Saat ditana sang host, Ali Zainal, Catur mengatakan melihat hal-hal aneh hingga penampakan. “Ya sangat seram sekali,” ujarnya dengan wajah pucat dan tangan bergetar.

Sementara itu Zahra, peserta terakhir mengalami kerasukan. Padahal belum ada lima menit dia memasuki area uji nyali. “Waduh tubuh saya berat nih, pusing,” ujar Zahra setelah itu dia ambruk dan berteriak-teriak.

Zahra kemudian dinetralisir. MDL Trans 7 selama live di Solo mendapat sambutan luar bisa dari masyarakat. Hal itu diungkapkan Ali di sela-sela acara. “Terima kasih buat masyarakat Solo yang luar biasa sambutannya.”

Mengambil lokasi uji nyali di pabrik tua, tak kalah angker dengan Balekambang. Ali mengatakan pabrik tua yang didirikan tahun 1920 itu merupakan peninggalan Belanda. Pada masa Belanda di pabrik itu terdapat penjara bawah tanah berupa bungker. Di penjara itu banyak tahanan yang meninggal. “Selain itu juga ada ularnya yang sengaja ditaruh agar para tahanan mati,” kata Ali.

Bangunan pabrik itu sempat beberapa kali difungsikan. Dari mulai dijadikan gudang tembakau hingga percetakan. Lokasi uji nyali mengambil tempat di dalam pabrik, di mana terdapat mesin-mesin.

Uji nyali bagi peserta belum dimulai, paranormal Aiko kerasukan. Dia tertawa dengan wajah menunduk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya