SOLOPOS.COM - Peziarah berdatangan ke kompleks makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Rabu (27/7/2022) siang. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Peziarah ke Makam Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat meningkat menjelang Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 Hijriyah, Sabtu (30/7/2022). Kunjungan ke makam yang berlokasi di Bukit Jabalkat tersebut mencapai ribuan bahkan puluhan ribu orang per bulan.

Kepala Desa (Kades) Paseban, Al. Eko Tri Raharjo, menjelaskan jumlah pengunjung meningkat pada momen atau bulan tertentu. Seperti mendekati Bulan Muharram atau dalam tradisi Jawa disebut Bulan Sura.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Di Makam Sunan Padanaran itu ramainya teutama pada Sura dan Ruwah. Kalau Ruwah itu saat Haul Agung Sunan Pandanaran,” kata Eko saat ditemui di Sunan Pandanaran, Rabu (27/7/2022).

Kunjungan rata-rata per bulan mencapai 6.000-7.000 orang. Jumlah kunjungan harian meningkat ketika malam Jumat Legi sesuai penanggalan Jawa.

Sementara, jumlah pengunjung saat mendekati Muharram atau menjelang Haul Agung Sunan Pandanaran bisa mencapai puluhan ribu orang berkisar 25.000-30.000 orang dalam sebulan.

Baca Juga: HUT, Bupati dan Forkopimda Boyolali Ziarah ke Makam Ki Ageng Pandanaran

Eko menjelaskan saat ini jumlah pengunjung menunjukkan tren peningkatan. Peziarah datang secara berombongan.

Hal itu seperti yang terjadi saat Rabu siang. Ratusan peziarah yang datang dari Magelang menumpang puluhan bus.

Peziarah yang berdatangan ke Makam Sunan Pandanaran dari berbagai daerah mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera, hingga Kalimantan. Peziarah asal Jawa Timur menjadi salah satu peziarah terbanyak ke makam tersebut.

Banyaknya peziarah asal Jawa Timur yang datang ke Makam Sunan Pandanaran terjadi setelah Presiden keempat Republik Indonesia (RI), K.H Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, berziarah ke makam tersebut. Eko mengatakan saat berziarah ke makam Sunan Pandanaran, Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI.

Baca Juga: Kisah Kesaktian Sunan Bayat, Mengutuk Penyamun Jadi Manusia Domba

“Sejak saat itu kunjungannya meningkat,” ungkap dia.

Disinggung saat pandemi Covid-19, Eko mengatakan makam sempat ditutup untuk kunjungan peziarah. Beberapa waktu terakhir makam kembali dibuka seiring menurunnya angka kasus Covid-19.

“Alhamdulillah keberadaan wisata religi di sini bisa menggerakkan ekonomi warga,” ungkap dia.

Retribusi masuk ke makam Sunan Pandanaran Rp2.000 per orang. Untuk menuju ke makam Sunan Pandanaran, peziarah melewati sekitar delapan gapura. Akses menuju makam Sunan Pandanaran melewati sekitar 300 anak tangga.

Baca Juga: Komik Sejarah, Sunan Bayat, Perang Kemerdekaan, dan Kendaraan Listrik

Pada pintu masuk kompleks makam, ada Pasar Seni Paseban. Di sepanjang perjalanan menuju kompleks makam atau kanan-kiri anak tangga banyak pedagang mulai dari jajanan hingga berbagai perabot seperti gerabah, cobek, dan lain-lain.

Bagi peziarah yang tak kuat melewati anak tangga bisa menggunakan jasa ojek yang disediakan warga Paseban melalui paguyuban. Dengan jasa ojek tersebut, peziarah tak perlu meniti banyak anak tangga lantaran bisa langsung mendekati anak tangga.

Salah satu panitia rombongan peziarah, Wasil, mengatakan rombongannya datang dari Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang menumpang 37 bus. Artinya, rombongan tersebut terdiri dari sekitar 1.850 orang.

Wasil mengatakan sudah menjadi tradisi rombongannya menjelang Tahun Baru Hijriyah menggelar safari ziarah. Selain ke Bayat, ziarah juga dilakukan ke Groboan serta Semarang.

Baca Juga: Ini Deretan Wisata Religi di Klaten yang Sudah Dikenal Masyarakat Luas

Wasil mengatakan ziarah itu menjadi yang perdana setelah dua tahun ditiadakan gegara pandemi Covid-19.

“Baru kali ini ziarah lagi. Biasanya sebelum pandemi itu ada 60-70 bus,” kata Wasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya