SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Salahudin, memberikan instruksi pada para pemain dalam latihan di Lapangan Lanud Adi Soemarmo, Sabtu (14/3) sore. Persis tetap menggelar latihan rutin meski Solo berstatus KLB Corona. (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pihak menyoroti kebijakan Persis Solo yang membolehkan pemain mudik ke kampung halaman selama libur kompetisi. Langkah tersebut dinilai berisiko karena saat ini Indonesia tengah dalam pandemi virus Corona. Kota Solo sendiri telah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona sejak sepekan lalu.

Sebagai informasi, Persis meliburkan para pemainnya selama sepekan mulai Selasa (17/3/2020) sore hingga Rabu (25/3/2020). Hapidin dkk. bakal kembali berlatih pada Kamis (26/3/2020). Seluruh pemain telah mudik ke kampung halaman atau berlibur ke tempat sanak saudara.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

3 Orang Positif Virus Corona di Kaltim: 2 dari Seminar Bogor, Bertemu Pasien Solo

Dedi Tri Maulana dan Nanang Asripin menjadi pemain terakhir yang meninggalkan mes yakni pada Kamis (19/3/2020) pagi. “Tadi pagi ke Jakarta bareng Nanang naik pesawat terbang. Saya ke tempat saudara, kalau Nanang hanya transit saja sebelum lanjut perjalanan ke Pekanbaru,” ujar Dedi saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Dedi mengaku tak khawatir dengan kondisi Jakarta yang kini tengah dilanda wabah Corona Virus Disease (Covid)-19. Hingga Kamis pagi, jumlah korban meninggal di Ibu Kota akibat virus Corona sudah mencapai 15 orang. Bek sayap Persis ini mengaku bakal menerapkan pola hidup hidup bersih dan sehat selama di Jakarta.

Dedi juga mengantisipasi Corona dengan memakai masker ketika berada di kerumunan. “Biasa saja, tidak panik. Yang penting kita antisipasi diri, sama tak lupa jaga kebugaran dengan latihan selama liburan,” ujar pemain kelahiran Palu itu.

Operasi Pasar Murah, Kementan: Stok Aman & Jangan Panic Buying

Pembina Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mempertanyakan kebijakan manajemen Persis Solo yang membebaskan pemain untuk mudik selama liburan. Menurut Ginda, hal tersebut berisiko mengingat Indonesia telah ditetapkan darurat Corona hingga 29 Mei. Kota Solo sendiri telah memiliki dua kasus meninggal dunia terkait Corona.

“Selain membahayakan pemain, kelonggaran kebijakan mudik bisa berisiko terhadap keluarga pemain di kampung halaman. Mestinya manajemen bisa mengantisipasi hal ini,” ujarnya. Ginda mewanti-wanti harus ada pengecekan terhadap pemain sekembalinya ke Kota Bengawan.

Kebijakan Klub Lain

Sejumlah klub lain seperti Persebaya melarang para pemainnya mudik ke luar kota meski tengah menjalani libur kompetisi. Pelatih Persebaya, Aji Santoso, menegaskan masa liburan hanya untuk istirahat di tempat.

3 Terminal Bus Dan Angkutan Sukoharjo Disemprot Disinfektan

“Saya liburkan karena virus [Corona] sedang tersebar ke mana-mana. Kalau pulang kampung di daerah Surabaya sekitarnya tidak apa-apa. Namun kalau jauh-jauh tidak mungkin, saya larang,” tegas Aji dilansir Liputan 6.

Sementara itu, rival Persis di Liga 2, PSIM Jogja, mengambil kebijakan latihan tertutup sejak Rabu (18/3/2020) untuk mengantisipasi penyebaran Corona. Sebelumnya, Persis menyatakan kebijakan meliburkan pemain diambil untuk mengatasi kejenuhan pemain menyusul penundaan kompetisi.

“Memang ada plus-minusnya. Yang jelas kami ingin pemain bisa fresh saat kembali dari liburan,” ujar Pelatih Persis, Salahudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya