Solopos.com, JAKARTA -- Lembaga Bilogi Molekuler Eijkman akan mengembangkan obat untuk terapi pasien Covid-19. Terapi ini memanfaatkan plasma convalescent yang diambil dari darah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh selama empat pekan.
Plasma darah pasien sembuh dari Covid-19 mengandung antibodi yang dapat membantu memerangi virus corona di tubuh pasien Covid-19.
Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak
Plasma ini akan diberikan kepada pasien yang memiliki kondisi berat dengan jumlah virus banyak. Sementara itu, antibodinya belum bekerja. Selain itu, menunggu vaksin pun masih lama.
Sah! DPR Setujui Pilkada Serentak 2020 Ditunda 9 Desember
"Untuk itu, zat antibodi yang ada dalam plasma darah mantan pasien Covid-19 itu turut membantu menetralisir virus yang ada dalam tubuh pasien Covid-19," kata Kepala Lembaga Eijkman, Amin Subandrio, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (15/4/2020).
Amin menjelaskan penggunaan plasma darah untuk obat terapi pasien Covid-19 sedang diuji coba di rumah sakit di beberapa negara.
Amerika Serikat, misalnya memulai uji coba untuk pasien Covid-19 di New York. Bahkan, Iran mengklaim berhasil menyembuhkan banyak pasien dengan menggunakan plasma darah.
Misteri Sajadah Dekat Mayat Telanjang di Banyuanyar Solo
Gandeng PMI
Amin menyatakan terkait penyediaan darah dari pasien Covid-19 yang sembuh itu, Lembaga Eijkman menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI). Sebab, PMI menjadi salah satu lembaga yang memiliki kemampuan dan wewenang untuk menarik darah dari pasien. PMI juga telah memiliki fasilitas pemisahan plasma darah.
Kerja sama itu diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) kerja sama penelitian penyakit infeksi dan non infeksi di Markas PMI, Rabu.
Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said, mengatakan PMI berkolaborasi dengan Lembaga Eijkman mengambil inisiatif untuk melakukan suatu rekayasa plasma darah untuk pengobatan pasien Covid-19.
Panen Rumput Gajah, Petani Sragen Temukan Ular Sanca 3 Meter di Tepi Sungai Mungkung
"Pasien Covid-19 yang telah sembuh darahnya akan diambil dan plasmanya akan digunakan untuk menerapi pasien-pasien Covid-19," tutur Sudirman.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyambut baik kerja sama dari Lembaga Eijkman. Lembaga Eijkmen dapat menggunakan fasilitas pengolahan plasma yang dimiliki PMI yang tersebar di 15 kota di Indonesia.
"Kami tentu menyambut baik kerja sama ini dan mempersilahkan Eijkman menggunakan fasilitas pengolahan plasma milik PMI yang tersebar di 15 kota di Indonesia," ujar Jusuf Kalla.