SOLOPOS.COM - Para legislator Komisi IV DPRD Solo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pos Kesehatan Tempat Isoter Graha Wisata Niaga Solo, Senin (21/2/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Anggota Komisi IV DPRD Solo heran saat mengetahui warga positif Covid-19 yang menjadi penghuni tempat isolasi terpusat atau isoter ternyata tidak dites swab ulang saat hendak pulang 10 hari menjalani isoter.

Rombongan anggota Komisi IV DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Graha Wisata Niaga Jl Slamet Riyadi Solo yang digunakan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) warga positif Covid-19 tanpa gejala (OTG), Senin (21/2/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sidak dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Solo Janjang Sumaryono Aji, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Solo Anna Budiarti, dan Sekretaris Komisi IV DPRD Solo Agus Setiawan. Dari kegiatan itu diketahui penghuni tempat isoter Graha Wisata Niaga Solo saat ini ada 11 orang.

Baca Juga: Penghuni Tempat Isoter Solo Berkurang, Kasus Covid-19 Menurun?

“Saat kami tiba dijelaskan oleh petugas jaga jumlah penghuni Graha Wisata Niaga 10 orang. Tapi tidak lama setelah itu datang satu lagi pasien dengan dibawa mobil ambulans. Jadi total penghuni Graha Wisata Niaga 11 orang,” terang Janjang.

Artinya masih banyak bed atau tempat tidur yang bisa dipakai di tempat itu mengingat kapasitas Graha Wisata Niaga. Namun politikus PDIP tersebut berharap kasus Covid-19 di Solo segera melandai, sehingga tempat isoter tidak dipakai.

Pada sisi lain, Anna Budiarti mempertanyakan mekanisme keluarnya penghuni tempat Isoter Graha Wisata Niaga Solo. Sebab berdasarkan informasi yang diperoleh legislator di Pos Kesehatan Graha Wisata, penghuni isoter dibolehkan pulang setelah 10 hari dan tidak dites swab lagi.

Baca Juga: Lokasi Isoter Grha Wisata Niaga Solo Telah Terisi 9 Pasien OTG

“Catatan kami, setelah 10 hari masa inkubasi, itu mereka tidak dilakukan swab lagi, tapi dibolehkan pulang begitu saja. Sehingga kami usulkan, memberikan catatan kepada Dinkes Solo supaya setelah selesai masa inkubasi, diswab lagi,” ungkapnya.

Pemenuhan Kebutuhan

Dengan begitu, Anna menjelaskan akan memberikan kepastian kesehatan bagi warga yang menjalani isoter maupun masyarakat. “Jadi sebelum boleh pulang diswab dulu. Biar lebih tenang setelah dipastikan betul-betul sehat,” katanya.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penghuni isoter Graha Wisata Niaga Solo, Anna menilai sudah cukup bagus. Mulai dari jatah makan tiga kali sehari, hingga peralatan mandi sendiri-sendiri. Pengawasan terhadap mereka juga sudah baik.

Baca Juga: Pemkot Solo Siapkan Grha Wisata Niaga Jadi Lokasi Isoter Covid-19

“Lainnya sudah cukup bagus, dapat makan tiga kali sehari, peralatan mandi sendiri-sendiri, kemudian pengawasannya bagus. Pada tiga hari awal dikontrol terus kesehatannya sampai dengan benar-benar sehat setelah 10 hari,” terangnya.

Pendapat senada disampaikan anggota Komisi IV DPRD Solo, Ekya Sih Hananto, saat diwawancarai wartawan, Senin. Menurutnya, secara umum pengelolaan tempat isoter Graha Wisata Niaga sudah baik. Tapi ia sepakat dengan pernyataan Anna.

Baca Juga: Rumkitlap Vastenburg Solo untuk Isoter Pasien Covid-19 Laki-Laki

“Fasilitas pasien di situ rata-rata sudah terpenuhi. Jadi makan tiga kali, diberikan alat mandi sendiri-sendiri, dan seterusnya. Sudah bagus. Tapi kami menemukan, setelah isolasi 10 hari langsung boleh pulang. Ini menurut kami kurang pas,” katanya.

Politikus PDIP tersebut menilai sebaiknya penghuni tempat isoter yang akan pulang harus menjalani swab test terlebih dulu. “Artinya dari pasien lega, masyarakat juga lega. Sebab ada bukti surat tertulisnya bahwa sudah negatif,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya