SOLOPOS.COM - Pertandingan sepak bola di Lapangan Karangasem, Laweyan. (Solopos-Nicolous Irawan )

Solopos.com, SOLO — Fasilitas penerangan dinilai penting untuk kelengkapan lima lapangan latihan peserta Piala Dunia U-20 2021 yang tampil di Stadion Manahan, Solo. Dengan penerangan yang memadai, negara peserta diharapkan bisa fleksibel mengatur jadwal latihan. Pemkot juga didorong mulai memikirkan konsep manajemen penonton sehingga pemain dapat berlatih dengan tenang.

Pemkot membidik lima lapangan/stadion sebagai lokasi latihan peserta Piala Dunia U-20 yakni Stadion Sriwedari, Stadion Mini Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lapangan Kota Barat, Lapangan Banyuanyar dan Lapangan Karangasem. Dari kelima venue tersebut, hanya Stadion Sriwedari yang telah dilengkapi lampu penerangan.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Anggota DPRD Solo dari Fraksi PDI Perjuangan, Ginda Ferachtriawan, mengatakan penerangan adalah salah satu fasilitas penting untuk menunjang latihan ajang internasional sekelas Piala Dunia U-20.

Menurut Ginda, keberadaan lampu penerangan bisa membuat negara peserta lebih leluasa menentukan waktu latihan. Sejauh ini Pemkot baru mengupayakan pembenahan rumput dan penambahan fasilitas seperti ruang ganti serta toilet.

“Mungkin karena pertimbangan cuaca dan kondisi tertentu mereka minta latihan petang atau malam hari ini. Hal ini tentu harus diantisipasi sejak awal dengan menyediakan penerangan,” ujar Ginda saat ditemui Solopos.com di Gedung DPRD Solo, Senin (28/10/2019).

Dia mencontohkan tiga lapangan penunjang di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno yang sudah diberi penerangan memadai sehingga bisa digunakan hingga malam hari. Pemberian fasilitas penerangan, imbuhnya, juga bisa menjadi investasi untuk menggairahkan atmosfer sepak bola di Solo ke depan.

Selain itu, Ginda menyoroti pentingnya manajemen penonton saat latihan digelar. Menurut dia, warga pasti berbondong-bondong ke lapangan untuk menyaksikan para pemain internasional.

“Pasti akan ada euforia. Untuk itu harus ada batasan yang jelas antara zona penonton dengan zona steril. Apalagi untuk lapangan yang berada di permukiman warga seperti Banyuanyar dan Karangasem,” ujar Ginda yang juga Pembina Pasoepati.

Suporter bola Solo yang tergabung dalam Surakartans menilai perbaikan rumput, drainase serta penambahan fasilitas toilet, ruang ganti dan penerangan menjadi hal vital yang perlu dibereskan jelang perhelatan. Perwakilan Surakartans, Adith, mengatakan pembenahan lapangan-lapangan latihan di Kota Bengawan bisa menjadi investasi jangka panjang bagi warga kota.

“Namun pembenahan dan perawatan lapangan pada dasarnya tak perlu menunggu event internasional dulu. Secara logika kalau di suatu kota banyak lapangan bagus, maka bibit-bibit pemain berkualitas bisa lebih cepat tumbuh,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya