SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Rachman)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Krisis air bersih akibat kekeringan saat musim kemarau di wilayah Sukoharjo bagian selatan meluas. Saat ini, ada 16 desa yang dilanda kekeringan di Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari.

Sebelumnya, hanya 13 desa yang dilanda kekeringan saat musim kemarau.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Weru menjadi daerah kekeringan paling parah dibanding dua kecamatan lainnya. Kondisi geografis wilayah Weru yang sebagian besar perbukitan tandus menjadi salah satu faktor minimnya sumber air di daerah itu.

“Sebagian besar lapisan tanah terdapat batu hitam yang memiliki tingkat kekerasan cukup tinggi. Kami kesulitan membikin sumur dalam lantaran mata alat bor tak bisa menembus batu hitam lantaran saking kerasnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, saat berbincang dengan , Sabtu (19/10/2019).

Menurut Sri Maryanto, jumlah desa yang dilanda kekeringan di Weru sebanyak 11 desa, Tawangsari tiga desa, dan Bulu dua desa. Sementara jumlah total korban bencana kekeringan di Sukoharjo sebanyak 9.915 keluarga atau 19.923 jiwa.

Berdasar hasil studi penelitian terkait potensi sumber air di tiga daerah kekeringan yakni Tawangsari, Bulu dan Weru pada 2016. Potensi sumber air di wilayah Bulu dan Tawangsari cukup banyak dan tersebar di sejumlah lokasi.

Kedua wilayah itu telah dibangun beberapa sumur dalam sebagai solusi permanen bencana kekeringan saat musim kemarau.

“Selama ini, mayoritas warga Weru kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah, perusahaan maupun komunitas masyarakat. Bantuan air bersih kali terakhir disalurkan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMKN Jenawi, Karanganyar,” ujar dia.

Sementara itu, seorang warga Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Abdullah, mengatakan warga setempat tak kaget kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau.

Wilayah Weru merupakan daerah langganan kekeringan. Saat musim kemarau, debit air sumber air menyusut drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya