Solopos.com, KLATEN – RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten merawat seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang terlibat kontak dengan pasien positif Corona (Covid-19).
Pasien yang bekerja sebagai karyawan rumah sakit swasta di Sukoharjo itu masuk ke RSST Klaten pada Selasa (17/3/2020) malam. Ia mengalami gejala demam, batuk disertai sakit tenggorokan.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Surat Edaran Bupati Boyolali Terkait Corona: Tak Ada Libur Sekolah
"Sudah ditempatkan di ruang observasi. Riwayat kontak dengan pasien positif COVID-19," ungkap Direktur Medik dan Keperawatan RSST Klaten, dr. Juli Purnomo sebagaimana dilansir Detikcom, Rabu (18/3/2020).
Juli menjelaskan pasien perempuan berusia 46 tahun itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Namun, ia pernah kontak dengan pasien positif Corona sebelum dirujuuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo. Ia merasakan gejala pada 10 Maret 2020.
Mantan Anggota Girl Grup Ungkap Sisi Kelam Idol K-Pop
"Pegawai di bagian gizi. Kontak dengan pasien positif yang kemarin dirawat di RSUD Moewardi dan dikirim dari RS tempat pasien bekerja," ujar dia.
Selama di RSST Klaten, pasien akan menjalani observasi untuk menentukan penyakit yang dideritanya. RSST sudah melakukan pemeriksaan awal dari RS yang merujuk yakni hasil rontgen thorax PA dan hasil laboratorium.
Begini Penjelasan Kemenkes Soal Isolasi Diri yang Benar
"Sampel kita kirim ke Jogja. Semoga hari ini sudah bisa," terang Juli.
Nihil Kasus Corona
Terpisah, juru bicara Satgas Percepatan Penanggulangan Corona Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto menyatakan belum mengetahui rujukan itu dengan alasan pasien bukan warga Klaten. Namun, ia akan mengecek dan berkoordinasi terkait hal itu.
lowker Solo, Teknisi Elektro dan Kelistrikan
Ia menjelaskan hingga kini, warga Klaten yang suspect maupun positif Covid-19 masih nihil. Dua suspect yang yang dinyatakan negatif sebelumnya adalah warga yang diperiksa di wilayah Klaten termasuk siswa asal Gunungkidul.
"Jadi RSST itu RS rujukan di Jateng. Masyarakat tidak perlu khawatir. Yang penting jangan panik, terapkan pola hidup bersih, cuci tangan dengan sabun, makan bergizi, hindari kerumunan sementara, dan jaga kesehatan," imbau Anggit.