SOLOPOS.COM - Arrohma Sukma Permada Marga Dineta. (Istimewa)

Solopos.com, MADIUN -- Aktivitas sebagai pendaki gunung sudah menjadi hobi Arrohma Sukma Permada Marga Dineta sejak kecil. Namun, hobinya itu sempat terhenti gara-gara ia mengalami kecelakaan pada 8 Maret 2018.

Kisah pilu gadis pendaki gunung bermula saat Arrohma sedang kuliah di Politeknik Negeri Madura hendak pulang ke rumahnya di Gresik. Dia hendak mengabarkan kabar bahagianya bahwa akan segera diwisuda.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tetapi Tuhan berkehendak lain. Di perjalanan pulang itu Arrohma mengalami kecelakaan hingga akhirnya kakinya pun diamputasi.

Mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani Bebas Bersyarat Besok

Dalam acara bincang-bincang dengan para pendaki di Mucooffe Jl. Salak Kota Madiun, beberapa waktu lalu, Arrohma bercerita setelah kecelakaan itu terjadi kondisi hatinya sangat kalut.

Ia membayangkan masa depannya akan sulit ditapak karena kakinya hilang satu.

Perempuan berusia 22 tahun tidak pernah membayangkan satu kakinya akan hilang dalam peristiwa kecelakaan nan pedih itu. Belum lagi, hobinya sebagai pendaki gunung juga akan sulit dilanjutkan. Ia tidak bisa membayangkan mendaki gunung dengan dibantu alat kruk.

Tiga Hari Mengurung Diri

Dalam kekalutan itu, jiwa spiritualnya pun terganggu. Selama tiga hari setelah amputasi, dia hanya mengurung diri di dalam kamar. Harapannya hancur sehancur-hancurnya.

“Saya itu marah banget. Sampai tiga hari mengurung diri di kamar dan nangis terus. Ini masa depanku bagaimana,” kata Arrohmah di forum tersebut.

Samsung Galaxy Buds Live dan Galaxy Watch Akhirnya Resmi Masuk Indonesia

Setelah tiga hari mengurung diri di kamar, itu menjadi titik balik pengalaman spiritualnya. Hatinya tiba-tiba tergugah untuk melakukan ibadah. Ia pun langsung mengambil air wudu dan melakukan salat.

“Saat itu, aku wudu sampai nangis. Saat itu salat Asar. Aku juga masih nangis. Pada akhirnya itu menjadi jalanku untuk bersikap ikhlas. Hidup manusia sudah ada yang ngatur,” kata dia.

Kedua orang tua pun sudah mengikhlaskan kondisinya itu. Sehingga ia harus benar-benar ikhlas dalam menerima keadaan tersebut. Dengan dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekatnya, Arrohma mulai bangkit menatap masa depan.

Dalam kondisi tersebut, Arrohma pun diizinkan oleh orang tuanya untuk melanjutkan hobinya sebagai pendaki gunung.

Makelar Incar Tanah Terdampak Tol Solo-Jogja, Camat Manisrenggo Klaten: Warga Tak Tergiur

Pada pergantian tahun 2019 menjadi pengalaman pertamanya mendaki gunung dalam kondisi disabilitas. Kala itu, ia memilih untuk mendaki Gunung Prau di Dieng, Jawa Tengah.

Kalau sebelumnya, perempuan berjilbab asal Gresik Jawa Timur ini bisa mendaki gunung seorang diri. Tetapi, dalam kondisi sekarang, ia tidak berani mendaki seorang diri.

“Saya tidak berani mendaki sendiri. Karena ini terkait keselamatan dan perlengkapan keamanan dalam pendakian,” kata dia.

Membawa Perlengkapan Keselamatan

Setiap kali melakukan pendaki-an, Arrohma ditemani dua temannya. Selain itu, perlengkapan keselamatan seperti tali temali dan lainnya juga tidak lupa dibawa.

“Saya kan mendaki pakai kruk. Kontur jalan di gunung kan berbeda-beda. Kalau semisal tongkat tidak berpijak dengan tepat kan akan membeleset. Sehingga teman saya yang ada di belakang akan membantu menariknya,” ujarnya.

Kantongi Izin dari Pemda, 23 SLB di Jatim Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Sejak menjadi penyandang disabilitas, Arrohma sudah melakukan pendakian di berbagai gunung. Seperti Gunung Prau, Gunung Telomoyo, Gunung Andong, dan Gunung Lawu.

Satu alasan utama Arrohma terus melanjutkan aktivitas pendaki-an gunung yaitu bisa mendapatkan teman dan saudara baru. Selain itu, dia mengaku mendapatkan ketenangan batin saat berada di puncak gunung.

“Mungkin alasan teman-teman suka naik gunung itu lain-lain ya. Tapi kalau aku memang suka nyari teman, saudara. Ya nyari seduluran lah saat mendaki gunung,” kata Arrohma.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya