SOLOPOS.COM - Tontowi/Lilyana Jadi Andalan Indonesia di Kejuaraan Dunia 2015 (Badmintonindonesia.org)

Kejuaraan Dunia Badminton 2015 akan digelar 10 Agustus di Istora. Ada motivasi besar bagi pebulu tangkis dunia berlaga di turnamen ini.

Solopos.com, JAKARTAKejuaraan Dunia Badminton 2015 berbeda dengan turnamen bulu tangkis lainnya. Salah satu perbedaannya adalah para peserta meniadakan motivasi menambah pundi-pundi uang, karena turnamen ini memang tidak menyediakan itu.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Dikutip dari Detik, Sabtu (1/8/2015), dalam kalender Badminton World Federation (BWF), Kejuaraan Dunia Badminton 2015 menawarkan point ranking terbesar dibanding dengan turnamen-turnamen bulu tangkis lain, yaitu maksimal 12.000 poin untuk sang pemenang.

Angka ini sama seperti kejuaraan multicabang internasional, Olimpiade. Pemenangnya juga mendapat titel juara dunia dan medali emas.

Menurut Ketua Bidang Pemasaran dan Sponsorship PP PBSI, Yoppy Rosimin, Kejuaraan Dunia Badminton 2015 menjadi turnamen individu tertinggi dalam BWF dan tidak menawarkan hadiah uang.

Biaya akomodasi ditanggung negara masing-masing peserta, karena turnamen ini membawa nama negara.

“Motivasi utama untuk negara atau kota tuan rumah dalam menggelar Kejuaraan Dunia Badminton 2015 adalah kebanggaan dan gengsi, karena urusan komersial dan sponsor, hak-hak terbesarnya dimiliki BWF. Apabila panitia lokal mendapatkan sponsor, pembagian keuntungannya tetap lebih besar masuk ke mereka. Jadi, tuan rumah memang harus cari uang sendiri,” ujar Yoppy.

Yoppi mengungkapkan PBSI tidak berhasil mendapatkan sponsor untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Badminton 2015 yang akan digelar 10 Agustus 2015 itu. Namun, untuk sesi welcome dinner akan dibantu pemerintah DKI Jakarta.

“Pendapatan kami minoritas karena sebagian besar menjadi milik BWF. Ya itu memang berat buat kami. Makanya kami menyiasati dengan mengumpulkan patungan dari sana-sini untuk membantu biaya operasional, misalnya pengurangan pajak, diskon sewa tempat, dan lain-lain,” kata dia.

Untuk sesi welcome dinner, beber Yoppi, dibantu oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Kejuaraan dunia bulu tangkis sudah dimulai sejak tahun 1977 dan diadakan setiap tiga tahun sekali hingga 1983. Setelah itu, sejak 1985 turnamen digelar dalam dua tahun, sebanyak 11 kali hingga 2005.

Kemudian, mulai 2006 kejuaraan ini digelar setiap tahun dengan tujuan memberi lebih banyak kesempatan kepada para pemain untuk menyandang gelar juara dunia. Hanya saja, di setiap tahun yang berbarengan dengan Olimpiade, turnamen ini ditiadakan.

Berikut ini daftar point ranking BWF berdasarkan jenis level turnamen dalam bulu tangkis, dari yang tertinggi sampai terendah:

Olimpiade
Juara: 12.000 poin
Runner up: 10.200 poin
Peringkat II: 9.200 poin
Peringkat IV: 8.400 poin
Perempatfinalis: 6.600 poin

Kejuaraan Dunia
Juara: 12.000 poin
Runner up: 10.200 poin
Semifinalis: 8.400 poin
Perempatfinalis: 6.600 poin

Superseries Final dan Premier
Juara: 11.000 poin
Runner up: 9.350 poin
Semifinalis: 7.700 poin
Perempatfinalis: 6.050 poin

Superseries
Juara: 9.200 poin
Runner up: 7.800 poin
Semifinalis: 6.420 poin
Perempatfinalis: 5.040 poin

Grand Prix Gold
Juara: 7.000 poin
Runner up: 5.950 poin
Semifinalis: 4.900 poin
Perempatfinalis: 3.850 poin

Grand Prix
Juara: 5.500 poin
Runner up: 4.680 poin
Semifinalis: 3.850 poin
Perempatfinalis: 3.030

International Challenge
Juara: 4.100 poin
Runner up: 3.400 poin
Semifinalis: 2.800 poin
Perempatfinalis: 2.200 poin

International Series
Juara: 2.500 poin
Runner up: 2.130 poin
Semifinalis: 1.750 poin
Perempatfinalis: 1.370 poin

Future Series
Juara: 1.700 poin
Runner up: 1.420 poin
Semifinalis: 1.170 poin
Perempatfinalis: 920 poin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya