SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat koleksi satwa buaya muara (Crocodylus porosus) di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Jumat (3/1/2020). (Solopos/M. Ferri Setiawan)

Solopos.com, SOLO -- Tak hanya manusia, kehidupan satwa di Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo juga ikut terancam pandemi Covid-19. Kondisi pandemi membuat pengelola TSTJ kesulitan mendapatkan pemasukan untuk penyediaan pakan maupun perawatan satwa.

Hal itu diungkapkan Direktur Perusahaan Daerah (PD) TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, kepada wartawan seusai pertemuan dengan pencinta hewan Soloraya, Minggu (3/5/2020).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bimo menjelaskan cash flow perusahaan saat ini hanya cukup untuk operasional hingga Juli 2020. Manajemen TSTJ mengupayakan sejumlah solusi supaya hewan tetap mendapatkan suplai makanan dan perawatan dari petugas.

Kabur Saat Ada Operasi Polisi di Pasar Kliwon Solo, Pemuda Palur Tertabrak Motor Teman Sendiri

"Kami mendapatkan bantuan senilai Rp300 juta dari Pemkot [Pemerintah Kota] Solo untuk kebutuhan pakan tiga bulan. Kami khawatir karena pandemi Covid-19 belum jelas sampai kapan," ujarnya.

Jika pandemi Covid-19 berlangsung hingga bulan Juli atau setelahnya, kehidupan satwa di TSTJ Solo jelas terancam. Bimo menjelaskan biaya pakan dan vitamin untuk hewan di kebun binatang itu mencapai Rp120 juta per bulan.

Manajemen TSTJ masih kekurangan sekitar Rp20 juta per bulan meski sudah mendapatkan bantuan dari Pemkot Solo.

Pertahankan Zero Kasus Covid-19, Pemdes Canden Boyolali Siapkan Ruang Karantina Pemudik Bandel

"Kami punya program adopsi satwa saat pandemi. Kami berharap program ini membuat orang ikut memberikan pakan kepada satwa. Bantuan pakan dapat memperpanjang hidup satwa," katanya.

Menggalang Donasi

Selain akan mengajak pecinta hewan menggalang donasi pakan hewan. TSTJ telah melakukan komunikasi dengan Forum Kebun Binatang Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu kebun binatang di seluruh Indonesia.

Dengan demikian diharapkan kondisi satwa di TSTJ Solo tidak semakin terancam dan operasional kebun binatang bisa berjalan normal hingga pandemi Covid-19 berakhir.

Kasus Pengusiran Dari Indekos Selesai, 3 Perawat Pilih Tetap Tinggal di RSUD Bung Karno Solo

Pantauan Solopos.com, Minggu (3/5/2020), salah satu dokter hewan tampak memeriksa kondisi gajah di TSTJ, Jebres, Solo. Dokter memeriksa secara umum dua ekor gajah, Manohara, 35, dan Dina 30. Keduangnya diperiksa bagian mulut, kaki, dan kuping.

Gajah juga mendapatkan makanan berupa rumput, ketela, dan wortel. Dokter Hewan, Hammada Roudlowi, 26, menjelaskan kondisi gajah dan 400-an koleksi satwa di TSTJ Solo sehat. Tingkat stres hewan juga turun selama TSTJ tidak menerima kunjungan per Senin (16/3/2020).

"Kami tetap memberikan perawatan walaupun tidak ada pengunjung. Kondisi hewan baik dan tingkat stres hewan menurun saat tidak ada pengunjung," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya