SOLOPOS.COM - Tim sukarelawan dari Posko Relawan Lawan Covid 19 Desa Canden menyiapkan ruang karantina untuk pemudik bandel di SD Negeri 2 Canden, Sambi, Boyolali, Minggu (3/5/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pemerintah Desa atau Pemdes Canden, Sambi, Boyolali, menyiapkan ruang karantina bagi pemudik yang tidak tertib isolasi mandiri, Minggu (3/5/2020).

Ruang karantina tersebut memanfaatkan ruang kelas SD Negeri 2 Canden. Minggu pagi, sukarelawan mendatangi SD itu untuk menata lokasi ruang karantina bagi pemudik bandel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ruang karantina tersebut untuk sementara akan memanfaatkan ruang kelas I dan II. Lokasi SD Negeri 2 Canden berada di sebelah Kantor Desa Canden yang juga menjadi posko sukarelawan penanganan Covid-19.

Kabur Saat Ada Operasi Polisi di Pasar Kliwon Solo, Pemuda Palur Tertabrak Motor Teman Sendiri

Peresmian Posko Relawan Lawan Covid 19 Desa Canden, Boyolali, itu dilakukan di hari yang sama dengan penyiapan ruang karantina pemudik, Minggu.

Setelah peresmian, sukarelawan dan tokoh masyarakat Canden didampingi aparat TNI dan Polri langsung keliling kampung untuk sosialisasi cara pencegahan Covid-19 kepada warga.

Sosialisasi itu mulai dari imbauan jaga jarak, cuci tangan sebelum masuk rumah, dan wajib lapor dan karantina mandiri selama 14 hari bagi pemudik.

Terdampak Covid-19? Ini Syarat Dapat BLT Dana Desa Rp600.000

"Jika ada pemudik yang bandel tidak melakukan isolasi mandiri akan dijemput paksa dan dikarantina di SD Negeri 2 Canden," kata Kepala Desa Canden, Boyolali, Jiyanto, kepada Solopos.com, Minggu.

Menurutnya, upaya pencegahan tersebut dilakukan untuk mempertahankan Desa Canden sebagai wilayah zero Covid-19. Menurutnya, belum semua warga khususnya pelaku perjalanan atau pemudik memahami perlunya isolasi mandiri.

Protokol Kesehatan

Dia mengatakan masih ada beberapa pemudik yang belum tertib dalam melakukan isolasi mandiri. Untuk itu digagaslah ruang karantina.

Pemudik Asal Boyolali Tepergok Turun Dari Mobil Boks di Selter Manahan Solo

Dalam sambutannya, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Canden, Handono, mengatakan saat ini di Canden sudah ada sekitar 215 pemudik atau pelaku perjalanan. Dari jumlah pemudik di Canden, Boyolali, itu sekitar 47 orang di antaranya masih harus karantina mandiri.

"Tugas tim sukarelawan ini mengawasi dan memberi pemahaman agar karantina mandiri bisa berjalan baik dan sesuai protokol kesehatan," kata dia.

Warga yang mestinya menjalankan karantina mandiri namun tidak tertib akan dijemput untuk dikarantina di SD Negeri 2 Canden. "Kami berharap tidak ada yang sampai di karantina di lokasi itu. Tujuan dari hal ini adalah untuk menyelamatkan warga," lanjut dia.

Curhat Pilu Pria Klaten Nekat Jual Ginjal: Dirumahkan, Tak Punya Uang, Banyak Utang

Melalui sosialisasi Minggu pagi, dia berharap masyarakat akan semakin memahami tentang Covid-19, bahayanya, dan cara pencegahannya.

Dia juga berharap masyarakat di wilayah Canden mengetahui jika saat ini Desa Canden telah memiliki tim sukarelawan untuk penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya