SOLOPOS.COM - Ketua KPK Firli Bahuri didampingi Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat memberi keterangan seusai melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura, Kamis (3/11/2022). (ANTARA/Evarukdijati)

Solopos.com, JAKARTA — Aktivis antikorupsi Yudi Purnowo menyoroti momentum keakraban Ketua KPK Firli Bahuri saat mendampingi penyidik memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Jayapura, Kamis (3/11/2022).

Menurut Yudi, peristiwa itu memperlihatkan kepada publik tentang KPK yang mengistimewakan pihak yang berperkara dalam hal ini Lukas Enembe.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Menurut saya, tidak perlulah Ketua KPK datang ke sana,” ujar Yudi.

Mantan Penyidik KPK itu menilai, jabatan tangan antara Ketua KPK dengan Lukas Enembe sebagai bentuk keakraban dianggap tidak bagus di mata publik.

Baca Juga: Akhirnya, Tim KPK dan IDI Berhasil Memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe

Dan hal itu belum pernah dilakukan oleh pimpinan lembaga antirasuah itu sebelumnya.

“Selain tidak bagus di mata publik karena belum pernah dilakukan Ketua KPK sebelumnya, mendatangi tersangka nanti bisa dipersepsikan ada keistimewaan. Ini tentu akan menjadi preseden tersangka lain akan meminta hal yang sama, didatangi ketua,” kata Yudi yang kini menjabat anggota Satgasus Pencegahan Korupsi Mabes Polri.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menemani tim penyidik dan dokter KPK memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman pribadinya, di Koya Tengah, Jayapura, Kamis.

Baca Juga: Kasus Lukas Enembe, KPK Periksa Pramugari-Pihak Airlines terkait Pemberian Uang

Seusai menemani tim, Firli menyatakan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan kembali melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.

Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan secara independen untuk memastikan kondisi Gubernur Papua agar nantinya bisa menerima dan mengikuti jalannya pemeriksaan.

“Tidak ada politisasi dan kriminalisasi dalam kasus yang menimpa Gubernur Papua, karena itu murni berdasarkan bukti permulaan yang cukup,” kata Firli.

Baca Juga: KPK Usut Layanan Jet Pribadi Kelas Satu untuk Gubernur Papua Lukas Enembe

Ketua KPK mengakui dirinya sempat bertemu dan berbincang dengan Gubernur Enembe secara pribadi di ruang terbuka dengan menanyakan tentang kondisi kesehatan dan lainnya.

“Pertemuan itu berlangsung dalam suasana akrab selama sekitar 15 menit, dan kedatangan bersama tim dalam rangka penegakan hukum dan selama pemeriksaan Gubernur Papua kooperatif,” kata purnawirawan jenderal bintang tiga Polri itu.

Salah seorang pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin secara terpisah mengaku, Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) sudah siap mendampingi Gubernur Enembe selama pemeriksaan.

Baca Juga: Kasus Lukas Enembe, KPK Periksa Pramugari-Pihak Airlines terkait Pemberian Uang

“Saya bersama tim yang ada di Jayapura siap mendampingi Gubernur Enembe selama pemeriksaan yang dilaksanakan di kediaman pribadi di Koya Tengah, Jayapura,” kata Allo (panggilan akrabnya) seraya mengatakan saat ini dirinya sudah berada di Koya Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya