SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembatasan sosial atau pembatasan fisik. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemkab Sukoharjo telah mengumpulkan semua data pendukung perlu tidaknya kebijakan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB terkait Covid-19 untuk wilayah Soloraya.

Data pendukung itu meliputi jumlah kasus, kelompok rawan terpapar corona, dan transmisi lokal. Data itu untuk bahan evaluasi bersama bersama Gubernur Jawa Tengah guna menentukan arah kebijakan apakah perlu mengajukan PSBB atau tidak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Bejo Raharjo, kepada wartawan saat jumpa pers di Gedung Menara Wijaya, Sukoharjo, Senin (20/4/2020).

Bangun Tidur, Perempuan Nguntoronadi Wonogiri Dapati Ibunya Gantung Diri di Dapur

Kebijakan perlu tidaknya PSBB di Soloraya terkait Covid-19 ini penting mengingat jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah setiap hari. Bahkan kini Sukoharjo menjadi daerah dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Soloraya.

“Semoga secepatnya bisa disampaikan hasil evaluasi oleh Gubernur. Hampir setiap hari ada peningkatan kasus terkait corona di Sukoharjo,” katanya.

Jumlah Kasus

Menurut Bejo, hingga Senin, jumlah kasus positif Covid-19 di Sukoharjo ada 10 orang. Perinciannya, 8 orang dirawat, satu orang meninggal dunia, dan satu orang isolasi mandiri di Purwokerto.

Ogah Karantina Mandiri, 2 Warga Plupuh Sragen Dijebloskan ke Rumah Angker

Seperti diinformasikan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sedang mengumpulkan data guna membahas kemungkinan pengajuan PSBB.

Kabarnya, dua wilayah yang sedang dibahas untuk diterapkan PSBB terkait pencegahan Covid-19 adalah Semarangraya dan Soloraya. Kepala Dinas Kesehatan  Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan pembahasan dilakukan bersama dengan pimpinan kabupaten/kota terkait.

Viral Tukang Becak Dituduh Maling & Digebuki Satpam di Solo, Ini Kronologi Lengkapnya!

“Mulai Senin [20/4/2020] ini kami bahas. Kami baru mengumpulkan data dulu, nanti [kalau jadi] kami kan sudah punya kriteria untuk mengajukan PSBB,” kata dia, dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Yulianto mengatakan akan menganalisis kriteria tertentu seperti epidemiologi, anggaran, jaring pengaman sosial, keamanan, dan sebagainya. "Tidak dalam waktu dekat, karena itu masuk keputusan politis. Kami dari kesehatan hanya menyediakan data epidemiologi," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya