SOLOPOS.COM - Tukang becak dianiaya oleh 3 satpam karena dituduh maling (Instagram/@kulinerdisolo).

Solopos.com, SOLO — Masyarakat Solo digegerkan dengan aksi main hakim sendiri terhadap tukang becak yang dituduh maling di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Museum Keris, Sriwedari, Laweyan, Solo, Jumat (17/4/2020) lalu.

Kejadian ini bermula ketika tukang becak yang sudah berumur ini ingin buang air kecil, tetapi tidak menemukan toilet terdekat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak Ada Pasien Meninggal Dunia, Begini Strategi “Perang” Vietnam Lawan Corona

Karena tak tertahankan, akhirnya tukang becak ini memilih melompati tembok pembatas pekarangan kosong di sekitar lokasi tersebut. Hal ini agar tidak dilihat orang lain ketika buang air kecil.

Ternyata ketika tukang becak ini melompati tembok terlihat oleh tiga satpam yang bertugas di lokasi tersebut. Tukang becak itu akhirnya dituduh maling oleh mereka.

Fenomena Cacing Keluar di Soloraya Bukan Disebabkan Disinfektan, Begini Penjelasan Pakar UNS Solo

Berdasarkan informasi yang diunggah oleh pengelola akun Instagram @_infocegatansolo, Minggu (19/4/2020),  tukang becak ini santai saat dituduh sebagai maling karena tidak merasa melakukan perbuatan tersebut.

Dan 3 security yang langsung teriak maling maling pada bapak saya sementara bapak saya tidak merasa mencuri dengan santai nya beliau berjalan menuju becak untuk kembali mengais rejeki tidak sampai becak bapak saya langsung di hajar 3 orang security tanpa pikir panjang tanpa bukti tanpa penjelasan main hakim sendiri dipukul pakai kayu yang seperti tongkat kayu pramuka mengenai muka bapak saya trsbt sampai patah tidak ada ampun sama sekali,” tulis pengelola akun Instagram @_infocegatansolo yang mendapat kiriman dari anak tukang becak itu.

Fenomena Cacing Keluar di Soloraya Bukan Disebabkan Disinfektan, Begini Penjelasan Pakar UNS Solo

Karena merasa tidak melakukan perbuatan tercela itu, tukang becak tetap mengatakan apa yang terjadi sebenarnya bahwa dia tidak mencuri.

Tetapi, hal ini tak digubris oleh tiga satpam tersebut. Pukulan demi pukulan terus dilayangkan kepada tukang becak itu.

Kemudian, tukang becak tersebut dibawa ke kelurahan terdekat untuk ditindaklanjuti. Di kelurahan tersebut, dia diperiksa oleh polisi. Tetapi, karena tidak ada bukti yang mengarah pencurian, tukang becak tersebut dibebaskan.

Sepi Job Saat Pandemi Corona, Seniman Klaten Alih Profesi Jadi Bakul Bakmi

Video Penganiayaan Viral

Video pemukulan tukang becak yang dituduh maling inilantas  viral di media sosial. Salah satu yang mengunggahnya adalah pengelola akun Instagram @kulinerdisolo, Minggu.

Dari video tersebut terlihat tukang becak yang mengenakan kaos hijau dengan celana pendek jin tersebut digebuki oleh tiga satpam. Dua di antaranya membawa tongkat kayu.

Masih Uji Coba, Vaksin Virus Corona Baru Tersedia 18 Bulan Lagi?

Tak lama video tersebut tersebar di media sosial, tukang becak tersebut kemudian melaporkan kejadian penganiayaan dirinya kepada aparat berwajib.

Dari foto yang diunggah pula oleh pengelola akun Instagram @_infocegatansolo, terlihat tukang becak ini menunjukkan surat laporan dari Polresta Solo dengan Nomor Pengaduan STBP/224/IV/2020/Reskrim.

Pacar Cita Citata Mualaf di Tengah Pandemi Corona

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian mengenai kejadian tersebut.

 

View this post on Instagram

 

Bapak sopir becak sudah melaporkan ke phk berwajib

A post shared by infocegatansolo (@_infocegatansolo) on



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya