SOLOPOS.COM - Para penjual pisang sedang menurunkan pisangnya di area pasar pisang Juwangi, Dusun Kalongan, Desa Juwangi, Kecamatan Juwangi, Boyolali pada Minggu (27/2/2022) wage. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Juwangi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Boyolali yang berjarak sekitar 46 kilometer dari pusat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali yang diterbitkan pada 2020, wilayah yang berada di ujung utara Boyolali itu memiliki luas 6.653,2642 hektare dan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Sragen.

Meski lokasinya jauh dari pusat kota Boyolali, Camat Juwangi, Muh Fahrudin, tak merasa terasingkan. “Saya merasa tidak terasing di sini, semuanya ada di sini. Masalah image [Juwangi] yang terasing dan jelek, itu image yang keliru. Paling orang itu belum pernah merasa ke sini. Kalau beberapa jalan rusak sedikit wajar, tapi tidak banyak,” ungkap pria yang akrab disapa Udin tersebut saat dihubungi Solopos.com, Selasa (1/3/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com saat berkendara ke Juwangi dari arah Kecamatan Kemusu, sebagian besar ruas jalan terpantau mulus. Namun demikianm masih terdapat beberapa titik jalan masih rusak. Sedangkan, saat kembali dari Juwangi lewat Kecamatan Karanggede, Solopos.com memantau beberapa titik jalan berlubang besar lebih ketimbang jalan ke Juwangi via Kemusu.

Baca juga: Unik, Juwangi Boyolali Punya Wisata Lodji Papak hingga Stasiun Telawa

“Karena kami di wilayah utara, banyak orang yang bilang jauh ya. Tapi sebenarnya potensi yang ada di sini seperti wisata heritage dan wisata pisang dapat menjadi unggulan. Selain itu, potensi kami juga ada industri kayu, wong di sini banyak kayu karena di sini kawasan hutan jati,” kata dia.

Lebih lanjut, Udin mengatakan masyarakat di Juwangi adalah masyarakat pemangku hutan. Sehingga, menurutnya, masyarakat Juwangi bersahabat dengan hutan jati.

“Jadi ketika hutan jati belum bisa dipanen, mereka berkebun dengan jagung. Namun, hutan itu milik Perhutani yang ada di Juwangi, bukan milik Pemkab Boyolali,” kata dia.

Baca juga: Pasar Pisang Juwangi Boyolali, Terbesar Se-Jawa Tengah

Labih lanjut, Fachrudin yang baru dua bulan menjabat sebagai Camat Juwangi mengungkapkan hambatan berupa jarak tempuh yang jauh membuat orang luar enggan berkunjung ke Juwangi.

“Jadi kami hanya bisa mempromosikan dan menginformasikan kalau ke Juwangi tidak susah ya sepanjang ada niat. Dan untuk menarik minat dan niat itu, mestinya kami harus berbenah. Jadi nggak mungkin kami promosi ayo ke Juwangi karena bagus tapi kami belum bersiap,” ungkap dia.

Menaiki Kereta Api

Udin mengaku akan berkoordinasi dengan Pemkab Boyolali terkait pengembangan potensi yang ada di Juwangi. Ia juga akan berkoordinasi dengan Perhutani terkait warisan sejarah yang ada di wilayah Juwangi.

Baca juga: Terbesar di Jateng, Begini Suasana Pasar Pisang Juwangi Boyolali

Lebih lanjut, Udin menginformasikan masyarakat yang ingin mencapai Juwangi dengan kendaraan pribadi dari daerah Boyolali dapat melewati dua jalur. “Yang pertama lewat Klego kemudian Kemusu, sampai ke Juwangi. Yang kedua lewat Karanggede kemudian Wonosegoro dan sampai ke Juwangi. Keduanya memiliki jarak tempuh yang hampir sama. Paling selisih lima menit,” kata dia.

Udin mengaku tidak ada transportasi umum dari Boyolali kota menuju ke daerah Juwangi. Namun, jika masyarakat ingin menaiki transportasi umum bisa berangkat dari Solo menggunakan kereta api yang berhenti di Stasiun Telawa, Juwangi.

“Kami bersama pemangku kepentingan akan terus berbenah untuk memperbaiki Juwangi. Kami tetap akan menggali potensi pariwisata di sini,” ungkap Udin.

Baca juga: Rasa Terbaik, Ini Kelemahan yang Bikin Wortel Selo Boyolali Kalah Saing 

Diberitakan sebelumnya, di Desa Juwangi, Kecamatan Juwangi, terdapat bangunan cagar budaya seperti Lodji Papak di area perkantoran Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa. Selain itu ada juga Situs Sendang Jolotundo yang dulu menjadi tempat berkumpulnya masyarakat mengambil air.

Kemudian ada Stasiun Telawa yang juga cagar budaya. Di Juwangi juga ada pasar pisang yang digelar tiap pasaran Wage dan Legi. Koordinator Pasar Juwangi, Slamet, 47, saat dijumpai Solopos.com di sekitar Pasar Pisang Juwangi, Minggu (27/2/2022), mengatakan pasar pisang Juwangi terbesar di Jawa Tengah. “Dari Banjarnegara dan Semarang juga ambil sini. Selain itu, dari Klaten dan Jogja juga ngambil. Nanti dipasarkan sampai Bali juga,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya