SOLOPOS.COM - Budi daya tanaman pepaya california banyak dijumpai di turus jalan perkampungan dan persawahan di wilayah Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/9/2020). (Solopos/ Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemerintah Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo mengembangkan tanaman pepaya California. Pengembangan tanaman pepaya ini sekaligus mendukung pengembangan potensi Desa Pranan sebagai Desa Buah.

Kepala Desa (Kades) Pranan Jigong Sarjanto mengatakan sedikitnya 6.000 tanaman pepaya California di tanam Pranan. Tanaman pepaya tersebut banyak dijumpai di turus jalan-jalan kampung hingga area persawahan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

"Ada 6.000 tanaman pepaya jenis California yang kami tanam di Pranan. Tanaman ini hampir panen raya," kata Jigong saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (3/9/2020).

Avanza Seruduk Tiang Listrik Usai Tabrakan dengan Vespa di Solo, Begini Kronologinya

Hasil panen tanaman pepaya ini akan dikembalikan kepada masing-masing rukun tetangga (RT). Penghasilan dari panen pepaya California tersebut bisa disimpan di kas RT dan digunakan untuk keperluan warga.

Desa Pranan selama ini telah mengembangkan potensi desa sebagai penghasil buah-buahan. Jika memasuki wilayah Pranan, masyarakat akan disuguhi dengan pemandangan berbeda.

Di hampir semua halaman rumah penduduk terdapat pohon jambu air yang tumbuh rimbun di pekarangan.

Viral Orang Tua Jawa Lahirkan Anak Kembar Albino di Wonogiri, Ternyata Ini Penyebabnya

Budi Daya Jambu Air

Selain di pekarangan rumah, sebagian warga juga mengembangkan tanaman jambu air di areal lahan pertaniannya. Jambu air ini menjadi salah satu produk andalan dan penyokong perekonomian warga di Desa Pranan.

Jigong mengatakan berbeda dengan pepaya California, warga mulai mengembangkan budi daya jambu air sejak lima hingga 10 tahun yang lalu. Saat ini warga menikmati hasil dari setiap panen jambu air tersebut.

"Untuk satu tanaman jambu air saja sekali panen bisa dua hingga tiga kuintal," katanya.

Denda Tak Pakai Masker di Sragen Rp50.000 Diteken, Sosialisasi 2 Pekan Lalu Diterapkan

Padahal tanaman jambu air yang tersebar di wilayah Pranan jumlahnya mencapai 2.000 pohon. Satu kilogram (kg) jambu air dijual Rp10.000-Rp 15.000. Jambu air dari Pranan mampu menyuplai kebutuhan buah-buahan di wilayah Soloraya dan sejumlah daerah lain di Jawa Tengah.

Jambu air menjadi potensi desa ini, disamping pepaya California yang ditanam di turus jalan kampung. "Dengan budi daya jambu air ini menjadi potensi bagi Desa Pranan, kami bahkan menyandang [nama] desa buah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya