SOLOPOS.COM - Ilustrasi punakawan yang berkaitan dengan Sabdo Palon. (Youtube)

Solopos.com, SEMARANG — Sosok Sabdo Palon dikenal dengan sumpahnya kembali ke Tanah Jawa terhitung 500 tahun setelah Kerajaan Majapahit hancur. Hal itu termaktub dalam bait syair dalam Serat Jangka Jayabaya karya Ronggowarsito.

Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (20/1/2022), sumpah itu berkaitan dengan keputusan Prabu Brawijaya V memeluk Islam. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Sabdo Palon adalah sosok penasihat spiritual raja terakhir Kerajaan Majapahit.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Setelah sang raja memeluk Islam, Sabdo Palon pun pergi memisahkan diri dan meluapkan sumpah. Dalam sumpah itu dia menyebut akan memporak-porandakan Pulau Jawa.

Baca juga: Ini Isi Ramalan Sabdo Palon Nagih Janji

Syair dalam serat tersebut memuat ramalan kehancuran Islam di Tanah Jawa, terhitung setelah 500 tahun keruntuhan Majapahit. Bait ramalan itu dikenal dengan istilah Sabdo Palon Nagih Janji.

Dia menganut kepercayaan Budi, yaitu agama Jawa yang berlaku secara turun-temurun. Dia meramalkan kehancuran Islam di Tanah Jawa, dalam ramalannya yang berbunyi

“Pepesthene nusa tekan janji, yen wus jangkep limang atus warsa, kepetung jaman Islame, musna bali marang ingsun, gami Budi madeg sawiji.”

Artinya: “Takdir nusa sampai kepada janji, jka sudah genap lima ratus tahun, terhitung zaman Islam, musnah kembali kepadaku, Agama Budi berdiri menjadi satu.”

Baca juga: Inilah Bukti Kesaktian Ramalan Jayabaya

Kembalinya Sabdo Palon

Kisah ini pun berkembang menjadi mitos yang masih dipercaya sebagian masyarakat Jawa. Peri Mardiyono dalam buku Sejarah Kelam Majapahit menjelaskan Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda dia akan kembali. Dia bersumpah kembali ke Tanah Jawa pada 500 tahun lagi tepat setelah Majapahit runtuh.

Pada masa itu, agama Islam tidak dijalankan paripurna oleh pemeluknya. Oleh sebab itu dia meramalkan agama Islam akan hancur dan digantikan agama Budi.

Jika dihitung sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit runtuh paada 1478, maka Sabdo Palon diperkirakan kembali pada abad ke-20. Dia bersama anak buahnya akan menguasai Tanah Jawa dan mengembangkan agama Budi di Nusantara.

Baca juga: Apakah Semar dan Sabdo Palon Orang yang Sama?

Diberitakan sebelumnya, dia diyakini sebagai penguasa Tanah Jawa yang berilmu tinggi. Kisah ini disebutkan dalam Serat Darmagandhul. Kitab kesusastraan Jawa karya Ki Kalamwidi ini menyebutkan Sabdo Palon sebagai tokoh pewayangan yang bernama Semar.

Seorang antropolog bernama Paul Stange dalam penelitiannya pada 1988 menyebutkan Sabdo Palon adalah penjelmaan Semar yang dikenal sebagai Maha Guru di Tanah Jawa. Dia adalah titisan dewa dari kayangan yang turun ke Bumi menjadi punakawan. Dia bertugas menjadi pamomong raja dan pengayom kawula.

Sosok yang satu ini memiliki kedidigdayaan atau kesaktian luar biasa untuk memerintah seluruh makhluk halus di Tanah Jawa. Berdasarkan kisah tersebut, sosoknya pun dianggap sebagai makhluk gaib yang melindungi raja-raja di Tanah Jawa sejak 525 tahun sebelum Masehi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya