SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir menggenangi rumah warga. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo memetakan ada 24 desa/kelurahan yang berpotensi banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

BPBD minta warga di wilayah zona merah rawan banjir itu untuk meningkatkan kewaspadaan. Intensitas hujan di wilayah Soloraya bakal meningkat beberapa pekan ke depan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebanyak 24 desa/kelurahan rawan banjir itu baik akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo maupun anak sungai lainnya.

Kepala BPBD Sukoharjo Sri Marwanto mengatakan desa maupun kelurahan rawan banjir tersebar di lima kecamatan meliputi Grogol, Polokarto, Mojolaban, Weru, Sukoharjo, dan Kartasura. Perinciannya:
- Kecamatan Weru: Desa Karakan dan Desa Grogol
- Kecamatan Grogol: Desa Pandeyan, Desa Telukan, Desa Kadokan, Desa Langenharjo, Desa Pondok, Desa Sanggrahan, dan Desa Madegondo.
- Kecamatan Polokarto: Desa Bugel, Desa Pranan, Desa Ngombakan, Desa Karangwuni, Desa Mranggen, dabn Desa Bakalan.
- Kecamatan Mojolaban: Desa Laban, Desa Tegalmade, Desa Palur, Desa Gadingan, Desa Plumbon, dan Desa Wirun
- Kecamatan Sukoharjo: Kelurahan Sukoharjo, Kelurahan Jetis, dan Kelurahan Bulakrejo

Warga Klaten Ini Justru Lega Setelah Tak Lagi Jadi Penerima Bansos

"Wilayah rawan banjir ini merupakan langganan banjir setiap musim penghujan karena berada di bantaran sungai. Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan sungai lainnya," kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (18/12/2019).

Lebih lanjut dia menjelaskan banjir di Grogol lebih banyak karena luapan Sungai Bengawan Solo dan sebagian Sungai Samin. Begitu pula dengan Polokarto.

Banjir di Polokarto diakibatkan karena luapan Sungai Samin. Hal ini terjadi karena air dari Sungai Samin tak mampu mengalir ke Sungai Bengawan Solo.

"Ketinggian muka air Kali Samin lebih rendah dibanding tinggi muka air Sungai Bengawan Solo sehingga terjadi back water," katanya.

Banjir di Mojolaban juga akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Berbeda dengan Weru, banjir diakibatkan meluapnya Sungai Siluwur dan Sungai Situri.

Pelamar CPNS Wonogiri 2019 Ketahuan Merekayasa IPK

Selain banjir akibat luapan air sungai, beberapa wilayah juga rawan terjadi genangan akibat tak maksimalnya sistem drainase. Genangan ini terjadi di wilayah perkotaan lantaran drainase tak mampu menampung air hujan yang turun begitu deras.

Saat ini, dia mengatakan mulai meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Tidak hanya pada pantauan kondisi alam. Kesiapan personel atau sukarelawan Tagana, TNI, Polri, dan instansi terkait juga ditingkatkan.

Begitu pula logistik, obat-obatan dan perlengkapan evakuasi. “Sampai saat ini laporan bencana masih nihil, namun masyarakat diminta tetap waspada,” katanya.

Pompa air saat ini hanya ada empat unit dari total kebutuhan 16 unit. Empat mesin pompa air tersebut hanya mampu menangani banjir di Grogol. Padahal lokasi potensi bencana banjir tidak hanya berada di Grogol.

Mobil Parkir 5 Bulan di Bandara Adi Soemarmo Solo, Pemilik Bangkrut & Tak Kuat Ambil

“Ada empat pompa air yang ada untuk Sukoharjo. Empat itu, dua khusus di wilayah Grogol dan dua pompa lainnya digunakan tidak hanya Sukoharjo, namun juga Kota Solo,” katanya.

Dia mengingatkan agar warga siap siaga dan melakukan upaya antisipasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya dengan mencermati tanda-tanda potensi banjir.

Camat Mojolaban Iwan Setiyono memetakan terdapat ratusan keluarga rawan terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Mereka tinggal di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo.

Ini Alasan RS Panti Waluyo Solo Tak Layani Pasien BPJS Pada 2020

“Gadingan dan Laban menjadi daerah paling rawan banjir, karena masih banyak hunian berada di dalam bantaran Sungai Bengawan Solo. Jumlah huniannya ada ratusan,” katanya.

Saat ini, dia mengatakan warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dengan siaga penuh selama 24 jam. Warga tersebut menjadi langganan banjir tahunan saat musim penghujan.

“Kami juga koordinasi secara terus menerus dengan BPBD untuk penanganan banjir seperti evakuasi, bantuan logistik dan lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya