SOLOPOS.COM - Habib Bahar bin Smith. (Suara.com)

Solopos.com, SOLO — Sayyid Bahar bin Ali bin Smith atau akrab disapa habib Bahar bin Smith akhirnya buka suara terkait dirinya yang dilaporkan seorang pelajar/mahasiswa, TN, ke polisi, Jumat (17/12/2021).

Pelaporan itu diduga terkait pernyataan kontroversial dan provokatif yang menyebut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Endra Zulpan, menyampaikan habib Bahar bin Smith dilaporkan atas dugaan tindak pidana ujaran kebencian.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Seperti dilansir dari Suara.com, Selasa (21/12/2021), Bahar bin Smith menyampaikan pernyataannya kepada Refly Harun. Sebagai informasi, Refly Harun adalah ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia.

Baca Juga : Viral Video Diduga Bahar bin Smith Santai di Jacuzzi, Warganet Heboh

Refly menayangkan pernyataan Bahar bin Smith melalui kanal YouTube Refly Harun pada 16 jam yang lalu. Unggahan Refly berjudul Live! Eksklusif! Pernyataan Habib B4H4R Kepada RH Channel Atas Pelaporan Dirinya!! Simak Ini!!!. Hingga berita ini ditulis, unggahan itu sudah ditonton 130.987.

Perkara Ujaran Kebencian

Pantauan Solopos.com, Refly menuturkan menghubungi Bahar bin Smith perihal kasus yang sedang dihadapi. “Saya iseng menghubungi bahar dan menjawab. Dan mau dibacakan pernyataannya kepada RH Channel, eksklusif,” kata Refly membuka siarannya.

Bahar bin Smith menyampaikan bahwa siap menghadapi laporan tersebut. Bahkan, ulama yang identik dengan rambut gondrong dan pirang itu mengaku sering dipolisikan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga sekarang.

Baca Juga : Biodata Habib Bahar bin Smith, Ulama Pendiri Majelis Pembela Rasulullah

“Saya sudah biasa dilaporkan, Bang Refly. Dari zaman SBY sampai sekarang. Jangankan hanya satu, dua, atau tiga laporan, 1.000 laporan pun tetap saya bakal hadapi sebagai warga negara yang taat hukum. Enggak bakal saya mundur sejengkal pun karena yang saya sampaikan adalah kebenaran,” kata Bahar bin Smith seperti disampaikan Refly.

Refly menegaskan bahwa Bahar bin Smith menghadapi laporan ujaran kebencian. Bahkan, Refly menayangkan laporan polisi yang sudah disensor pada beberapa bagian. Bahar bin Smith menyampaikan pembelaan diri.

“Saya menebarkan kebencian kepada siapa? Putar rekaman saya secara utuh, jangan dipotong-potong. Apakah mengkritik kebijakan penguasa yang salah adalah ujaran kebencian? Bukankah saya berkata, haram menjatuhkan pemerintah yang sah,” ujar Bahar bin Smith, 36.

Baca Juga : Ini Dia Sosok Istri Habib Bahar bin Smith, Bersuara Merdu dan Cantik

Ingatkan Kemurtadan

Lebih lanjut, Bahar bin Smith mulai menyinggung duduk perkara melibatkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. “Adapun ketika saya bahas Dudung terkait dia berkata Tuhan bukan orang Arab. Dalam ceramah, saya sampaikan dia salah besar berkata seperti itu karena itu adalah tasybih atau tamsil yaitu menyerupakan Allah dengan makhluk,” tutur pria kelahiran Manado itu.

Kemudian, Bahar bin Smith menyinggung tentang kemurtadan. Dia juga mengingatkan orang-orang agar tidak sok tahu dalam urusan agama. “Saya bilang itu [pernyataan Dudung soal Tuhan bukan orang Arab] salah dan awas hati-hati bisa jadi terjerumus ke dalam kemurtadan. Riddah atau murtad ada tiga, salah satu riddah qauliyah atau murtad karena perkataan,” jelasnya.

Bahar bin Smith menyebut dirinya menyampaikan hal itu saat memberikan ceramah kepada jemaah. “Saya bilang kalau tidak paham agama lebih baik diam. Jangan sok tahu dalam urusan agama. Urus saja teroris OPM [Organisasi Papua Merdeka]. Itu nasihat saya, kritik saya kepada Dudung dalam ceramah,” ceritanya.

Baca Juga : Santai, Begini Respons Bahar bin Smith saat Dilaporkan Lagi ke Polisi

Dalam pernyataan tertulisnya, Bahar bin Smith juga menjelaskan bahwa dirinya tidak hanya membahas kontroversi ucapan Dudung soal Tuhan bukan orang Arab saat ceramah. Bahar bin Smith menyebut dirinya sedang tawassuth atau moderasi.

“Saya sampaikan juga kepada jemaah yang hadir kalau ada kebaikan atau kebijakan Dudung yang baik ya diambil, seperti dia mau merekrut santri jadi TNI. Itu hal yang bagus dan wajib didukung. Sifatnya, saya itu tawassuth. Salah, ya saya bilang salah. Benar, ya saya bilang benar,” ungkap dia.

Tidak Singgung TNI/Polri

Bahar bin Smith menyebut sikapnya itu juga berlaku kepada orang tuanya jika salah. “Jangankan Dudung atau pejabat atau penguasa. Andaikan bapak kandung saya salah, tidak akan saya benarkan. Dan akan saya lawan kesalahannya,” tutur dia.

Baca Juga : Waduh! Seorang Pelajar/Mahasiswa Laporkan Bahar bin Smith Gara-gara Ini

Pada akhir pernyataan, Bahar bin Smith menyampaikan bahwa pernyataannya tidak menyinggung institusi TNI/Polri. Dia juga menyinggung kedekatan TNI dengan ulama, salah satunya Jenderal Sudirman.

“Saya tidak bahas TNI-nya, saya tidak bahwa Polri-nya tapi petinggi-petinggi, pejabat TNI ataupun Polri yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang salah. Kebanyakan TNI cinta ulama dan habib karena TNI lahir dari rahim ulama, yaitu Jenderal Sudirman. Maka, bagi saya pemimpin tertingi TNI bukan KSAD, bukan Panglima, bukan Presiden, tapi bangsa dan rakyat Indonesia.”

Refly menutup pernyataan Bahar bin Smith dengan menyampaikan bahwa style Bahar bin Smith keras dalam menyampaikan sesuatu. Ahli hukum tata negara itu mengajar masyarakat melihat masalah tersebut secara komprehensif.

Baca Juga : Kontroversi Bahar bin Smith: Berendam di Jacuzzi – Sebut Jokowi Banci



“Jadi memang gaya habib Bahar kan keras menyampaikan sesuatu. Tapi itu kan style. Memang harus melihatnya komprehensif, kadang-kadang memang ada candanya juga. Saya termasuk orang yang paling tidak suka dengan lapor melapor. Karena ya gimana? Besok kalau saya ngomong begini bisa dilaporkan juga. Coba bayangkan negara ini,” ujar Refly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya