SOLOPOS.COM - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara mengenai pandemi Corona dan alokasi APBD.

SBY berharap agar pemerintah mengalokasikan anggaran dengan tepat untuk menghadapi krisis akibat pandemi ini.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

"Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi Covid-19 ini berakhir mungkin hanya Allah yang tau, hanya Tuhan yang tahu persis kapan. Maksud saya, memang saat ini belum ada tanda-tanda akan berakhir. Mungkin ada yang mengatakan dua tahun akan selesai. Barangkali itu belajar dari pengalaman Spanish flu," kata SBY dalam acara Peringatan HUT ke-3 The Yudhoyono Institute (TYI), di Puri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin (10/8/2020).

SBY juga bercerita kegiatan yang dia lakukan saat pendemi Corona. Dia mengatakan dirinya mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja.

"Sehingga kita memang belum tau. Memang saya amati bulan Mei kemudian bulan Juli. Jadi saya dikarantina ini tidak kemana-mana. Sesuai dengan anjuran pemerintah, sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi, saya bisa menonton tv siang dan malam. Berjam-jam lebih banyak dibanding saya jadi presiden dulu," katanya.

Anji Datangi Polda Metro, Diperiksa Terkait 'Obat Covid-19'

SBY kemudian menyinggung masalah sumber daya dan ekonomi di tengah pandemi Corona. Dia menyatakan tidak ada negara manapun yang memiliki sumber daya yang melimpah ruah. Sehingga SBY berharap pemerintah mengalokasikan anggaran dengan tepat saat pandemi ini.

"Negara manapun tidak punya sumber daya melimpah ruah. Termasuk sumber daya finansial. Dan ekonomi kita tidak seperti ekonomi Amerika, ekonomi Jerman, ekonomi Perancis, ekonomi Inggris, ekonomi Jepang, ekonomi Tiongkok, belum," kata dia.

"Oleh karena itu pandai-pandai lah mengalokasikan kita punya uang, budget kita, APBN kita. Apalagi kita tambah utang, budget nggak ada, nggak cukup, utang masuk. Nah ini harus pas betul, jangan kemana-mana, harus disiplin kita ini," katanya.

Reaktif Rapid Test Covid-19, KPPS & Pengawas TPS Pilkada Sukoharjo Siap-Siap Diganti

Bantuan Langsung Tunai

SBY mengatakan alokasi anggaran saat pandemi untuk menghentikan krisis. Serta difokuskan kepada anggaran untuk kesehatan.

"Mustinya alokasinya untuk stop krisis. Dialirkan ke dunia kesehatan, APD-nya, kemudian pelayanan kesehatannya Semua, seluruh tanah air, agar semakin sedikit, semakin sedikit semakin sedikit maka akhirnya nol nantinya. Insya Allah, itu anggaran yang pertama," lanjutnya.

Dia menambahkan ada banyak pengangguran saat pandemi virus Corona ini. Presiden ke-6 RI ini menyebut, pemerintah bisa melakukan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat.

Pria Misterius Meninggal Tertabrak Kereta Api di Madiun, Bunuh Diri?

"Yang ketiga, memang ekonomi harus dibangkitkan. Tiongkok sekarang contoh, UMKM dibantu. Kemudian semua yang sudah mati suri dibantu. Yang kira-kira akan PHK besar-besaran dikasih insentif, supaya tidak PHK. Jadi banyak program yang bisa dilakukan agar terjadi kebangkitan ekonomi, terjadi stabilisasi ekonomi," jelas dia.

SBY menambahkan APBN akan lebih efektif bila dialokasikan untuk mengatasi wabah Covid-19.

"Nanti setelah ekonomi kita bergeliat kembali, bangkit kembali, baru dialokasikan kembali yang lain-lain. Jadi tetap disiplin, kita punya pengalaman di waktu yang lalu. Pemerintah tidak disiplin, terjadi krisis ekonomi. Negara lain juga begitu," tandas SBY.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya