SOLOPOS.COM - Calon Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) dan calon Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, kompak berseragam batik saat deklarasi koalisi Wonogiri Sukses di Rumah Makan Saraswati Wonogiri, Kamis (3/9/2020). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Pasangan calon bupati dan wakil bupati, Joko Sutopo (Jekek)-Setyo Sukarno, kompak memakai baju batik dalam acara deklarasi koalisi partai pengusung pasangan ini, Kamis (3/9/2020).

Batik berwarna dasar merah hati ini sekaligus bakal menjadi batik resmi pasangan yang disingkat Josss tersebut. Bukan tanpa alasan, mengapa pasangan Josss memilih baju batik tersebut sebagai pakaian resmi sepanjang pesta demokrasi Pilkada Wonogiri 2020.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rupanya, baju batik tersebut sarat makna. Baju bercorak batik tersebut bakal digunakan pasangan Jekek-Setyo untuk foto di surat suara. Batik didominasi warna merah hati dengan motif berwarna kuning, hijau, biru, dan cokelat.

Beda Data Covid-19 di Semarang Bikin Heboh, Mungkin Pusat Hitung Jumlah Tes

Pada Pilkada 2015, baju resmi yang digunakan Jekek juga bermotif batik. Sekilas warna keduanya hampir sama, namun motif batiknya berbeda.

Jekek membeberkan alasan memilih seragam batik. Menurut dia, batik merupakan model kultur bangsa Indonesia. Setiap daerah di Indonesia mempunyai batik dengan motif dan khas tersendiri.

Kekhasan batik tersebut menunjukkan keberagaman yang ada di Indonesia. Menurut dia, mencanting batik merupakan simbol optimisme.

Viral Orang Tua Jawa Lahirkan Anak Kembar Albino di Wonogiri, Ternyata Ini Penyebabnya

Berangkat dari Hati

"Merah hati berarti kami berangkat dari hati dan kami sudah sehati. Sehingga diharapkan bisa membawa dampak baik kepada Wonogiri melalui kebijakan," kata dia kepada wartawan saat konferensi pers deklarasi koalisi Wonogiri Sukses di Rumah Makan Saraswati Wonogiri, Kamis (3/9/2020).

Sedangkan terkait motif berwarna, seperti biru, hijau, dan kuning, merupakan bentuk keberagaaman dan semangat kebhinekaan. Di sisi lain, mitra koalisi PDIP juga mempunyai simbol warna yang ada di motif batik tersebut. Biru menunjukkan PAN dan kuning menunjukkan Partai Golkar.

Sedangkan corak cokelat sebagai simbol bumi atau tanah. "Bahwa kami saat ini [kita] tinggal di bumi Wonogiri. Maka harus dimajukan dalam segala bidang," ujar dia.

Denda Tak Pakai Masker di Sragen Rp50.000 Diteken, Sosialisasi 2 Pekan Lalu Diterapkan

Jekek menambahkan pemakaian batik sebagai bentuk mengangkat potensi Wonogiri. Batik tersebut dibuat langsung oleh pengrajin di Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. "Jadi ini masuk jenis batik Wonogiren," ungkap dia.

Dulu setelah dirinya menggunakan batik Wonogiren pada Pilkada 2015, omzet batik Wonogiri meningkat. Jekek berharap pada momentum Pilkada Wonogiri 2020 ini bisa lebih meningkatkan lagi pendapatan pengrajin batik.

"Batik yang kami kenakan sebagai identitas untuk memohon doa restu kepada masyarakat. Harapan kami divisualisasikan pada seragram batik ini," kata Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya