SOLOPOS.COM - Pembeli berburu durian di Pasar Kembang, Kecamatan Kemalang, Selasa (1/2/2022). Saat hari libur atau akhir pekan dan bersamaan dengan musim durian, Pasar Kembang menjadi salah satu surga durian di Klaten. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Kecamatan Kemalang, Klaten, saat ini sedang musim durian. Durian di lereng Gunung Merapi itu dijajakan di pinggir jalan, perkarangan rumah, hingga ke Pasar Kembang, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang. Para pedagang memberikan tips bagaimana memilih durian.

Salah satu pedagang durian di Pasar Kembang,  Ransih, 54, mengatakan durian yang dijual pedagang di pasar itu merupakan durian hasil panen petani di wilayah lereng Gunung Merapi di Klaten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ransih mengatakan selama ini Pasar Kembang sudah dikenal menjadi salah satu tempat berburu durian di Klaten. Kondisi pasar kian ramai ketika memasuki hari pasaran Pasar Kembang yang jatuh saban Pahing. “Kalau jumlah durian yang terjual tidak pasti. Saat ramai itu saya bisa sampai 100 buah durian,” jelas dia, Selasa (1/2/2022).

Baca Juga: Musim Durian Tiba, Pasar Kembang Klaten Diserbu Pembeli Luar Daerah

Ransih menjamin durian yang dijual pedagang di Pasar Kembang lebih murah ketimbang durian yang dijual di wilayah kota. Durian yang dijual di Pasar Kembang didatangkan langsung dari para petani dan kerap menjadi tempat kulakan pedagang durian dari berbagai daerah.

Pedagang lainnya, Suwarniyati, 49, mengatakan dalam setahun ada dua kali musim panen durian. Seperti saat memasuki awal Februari menjadi salah satu musim panen durian. “Saat musim durian tiba, pedagang dari mana-mana datang ke sini. Kalau hari libur itu pedagangnya bisa sampai 50 orang. Kalau hari biasa pedagangnya sekitar 25 orang,” jelas dia.

Dia mengakui saat panen di musim hujan seperti ini ada buah durian yang berasa anyep atau tawar. Lantaran hal itu, pembeli harus pintar-pintar memilih selain dipandu para pedagang. menjelaskan Pasar Kembang menjadi tempat kulakan durian.

Baca Juga: Festival Durian Klaten: Berdesak-Desakan Dahulu, Nikmati Duren Kemudian

Disinggung tips memilih buah durian yang sudah masak serta cita rasa nikmat, Suwarniyati menjelaskan bisa dengan memukul kulit buah dan mencium aromanya. “Kalau ingin yang rasanya manis pahit, aromanya wangi menyengat. Kalau hanya wangi saja biasanya rasa manis. Kalau saat dipukul kulit buah suaranya buk..buk..buk, itu sudah masak. Kalau dipukul suaranya tuk..tuk…tuk, itu masih mentah,” kata dia.

Pedagang lainnya, Siti, mengatakan harga durian tergantung ukuran buah dan cita rasa. Ada durian yang dijual murah sekitar Rp20.000. Namun, jika menginginkan durian yang digaransi nikmat, Siti mematok harga mulai Rp35.000 hingga Rp150.000 tergantung ukuran buah. “Yang digaransi itu kalau tidak enak bisa diganti,” jelas dia.

Siti mengatakan Pasar Kembang tak hanya menjadi sentra penjualan durian. Selain durian, hasil bumi lainnya dari wilayah lereng Gunung Merapi dijual di pasar tersebut seperti alpukat, nangka, petai, pisang, dan lain-lain. Dia menjelaskan kawasan sentra penjualan masing-masing buah sudah terpisah-pisahkan.

Baca Juga: Tanam Durian Bagor, Desa Randulanang Klaten Bakal Kembangkan Agrowisata

“Kalau pusatnya durian di sini. Ada juga pusatnya pedagang petai yang disebelah pusat durian ini. Kemudian di seberang sini ada pusat penjualan pisang. Sementara yang di dekat pasar, ada pusat jualan nangka dan kepala,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya