SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Instagram-@juliyatmono_1)

Solopos.com, SOLO – Pemkab Karanganyar mengimbau masyarakat melaksanakan ibadah di rumah selama bulan suci Ramadan.

Ibadah yang dimaksud adalah yang lazim dilaksanakan selama bulan Ramadan, seperti salat tarawih, tadarus, dan lain-lain. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah menyelenggarakan rapat koordinasi mengundang tokoh agama, ketua organisasi masyarakat Islam di Kabupaten Karanganyar, dan lain-lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rapat koordinasi membahas panduan ibadah Ramadan selama wabah Covid-19 di wilayah Karanganyar. Panduan mengacu SE Menteri Agama No.6/2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idulfitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah Covid-19.

“Kami berharap semuanya untuk bisa menyampaikan pada jemaah masing-masing. Semua kegiatan selama ibadah bulan suci Ramadan baik itu salat tarawih, tadarus, iktikaf, buka puasa, makan sahur di rumah,” terang Juliyatmono, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (21/4/2020).

Jelang Ramadan, Harga Gula Pasir di Solo Tembus Rp19.000/Kg

Yuli—sapaan akrab Juliyatmono—menambahkan, belajar agama bersama keluarga di rumah saat Ramadan di Karanganyar akan terasa lebih nikmat.

“Perkuat dan pimpin keluarga dengan baik. Belajar agama bersama keluarga itu sungguh sangat nikmat. Sekaligus sebagai upaya mencegah persebaran Covid-19,” kata Bupati Karanganyar Juliyatmono.

Tetapi dia belum bisa memastikan pelaksanaan salat Id. Dia menyampaikan ketentuan soal salat Idulfitri akan didiskusikan nanti. Dia akan mempertimbangkan kondisi selama Ramadan sesuai SE Menteri Agama.

SE Menteri Agama

SE dari Menteri Agama itu juga mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan sahur maupun on the road. Buka bersama di instansi pemerintah maupun perusahaan ditiadakan. Perayaan Nuzulul Quran dalam bentuk tablig akbar ditiadakan.

Maling Gabah di Karanganyar Demi Sambung Hidup, Pemulung Sragen Makan Beras Curian Lauk Sambal

Begitu pula dengan tarawih dan takbir keliling serta pesantren kilat yang merupakan ibadah Ramadan bersifat mengumpulkan massa.

“Salat Id nanti kami diskusikan sembari melihat perjalanan selama bulan Ramadan. Jika memungkinkan dan Covid-19 bisa berlalu, tentu akan kami bicarakan ulang. Beragamalah dengan ikhlas, yang tidak didasari nafsu dan emosi. Tujuan beragama, beribadah semata-mata hanya kepada Allah,” ungkap dia.

Yuli juga mengingatkan masyarakat agar terus membantu pihak yang membutuhkan, terutama warga yang tinggal di lingkungan terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya