SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Boyolali, Sumar, 27, menata bawang merah di lapaknya Senin (7/3/2022). (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim harga cabai dan bawang merah segera turun.

Kenaikan harga beberapa komoditas itu disebut imbas dari penurunan luas tanam pada Maret.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Terlebih pada bulan tersebut anomali cuaca yang cukup ekstrem dan kurang bersahabat bagi petani cabai dan bawang merah.

Berdasarkan pantaun di Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional saat ini harga cabai dan bawang di pasar tradisional rata-rata melonjak atau naik 60%-100% lebih.

Cabai merah Rp63.300 per kilogram (kg), cabai rawit merah Rp82.950 per kg, dan cabai hijau Rp60.300 per kg, dan cabai merah besar Rp62.850 per kg. Bawang merah saat ini Rp46.100 per kg.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Klaten Turun Sedikit, Telur Stabil Mahal

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan hujan pada periode April-Mei 2022 cenderung lebih tinggi dibandingkan periode April-Mei 2021.

Tercatat pada April 2021 curah hujan 194,8 mm dan April 2022 curah hujan 215,6 mm.

Kondisi ini cukup berpengaruh pada produksi pertanian, termasuk cabai yang produksi dan produktivitasnya sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Dia menuturkan Kementan melakukan beberapa upaya preventif dalam menghadapi kondisi cuaca saat ini untuk menjaga ketersediaan aneka cabai di pasaran.

Di antaranya bantuan fasilitasi distribusi dari daerah surplus, Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati, fasilitasi dan penyaluran sarana produksi, serta percepatan tanam untuk kawasan cabai seluas 3.350 hektare di akhir semester I.

Baca Juga: Harga Cabai di Wonogiri Meroket Hingga Rp90.000/Kg, Pengaruh La Nina?

“Harapannya, dua hingga tiga bulan ke depan, semuanya sudah kembali normal. Kami cek di early warning system, Juli dan Agustus kondisi mulai stabil kembali karena saat ini seperti yang diketahui, curah hujan cukup tinggi,” kata Prihasto dalam keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).

Sementara itu, Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mengatakan peningkatan luas tanam pada April-Mei 2022 mengindikasikan bahwa produksi Juni-Juli 2022 akan berangsur normal kembali.

Menurut Sekjen ABMI, M Ikhwan Arif, adanya penurunan produksi April-Mei tidak terlalu mengkhawatirkan.

“Luas tanam bulan April di Brebes saja lebih dari 3.300 hektar. Belum lagi di daerah lain seperti Bima, Probolinggo dan Solok.

Pasokan untuk Juni-Juli ini dipastikan akan berangsur normal kembali,” kata Ikhwan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/6/2022).

Baca Juga: Harga Naik, Petani Rela Begadang Amankan Tanaman Cabai Dari Pencurian

Berdasarkan Data Statistik Pertanian Hortikultura (SPH) terpantau penambahan luas tanam pada April dan Mei di berbagai sentra baik di Jawa maupun Luar Pulau Jawa.

Alhasil panen bawang merah dalam beberapa hari ke depan di sentra seperti Bima, Pati, Brebes dan Probolinggo akan semakin marak.

Berdasarkan data Early Warning System (EWS) Direktoral Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, produksi bawang merah nasional April 2022 sebesar 157.121 ton, sedangkan Mei sebesar 153.513 ton.

Meskipun produksi April-Mei 2022 turun sebesar 11%, tapi secara neraca kumulatif dari produksi bulan sebelumnya terkalkulasi masih mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kementan Klaim Harga Cabai dan Bawang Segera Normal Lagi, Kapan?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya