SOLOPOS.COM - Penampakan Gunung Merapi dari Kali Gendol Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DIY, Jumat (6/11/2020). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, KLATEN – Kelompok rentan di tiga dukuh di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, mulai rutin mengungsi di barak pengungsian sementara di depan kantor desa setempat, Jumat (6/11/2020) malam. Hal ini dilakukan oleh warga Tegalmulyo sejak Gunung Merapi beralih status menjadi siaga.

Total kelompok rentan di Tegalmulyo yang akan rutin mengungsi saat malam hari mencapai 75 orang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, 75 orang pengungsi itu terdiri dari manula, balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kelompok rentan itu berasal dari tiga dukuh di Tegalmulyo, yakni Pajegan, Sumur, dan Canguk. Total ada 23 dukuh di Desa Tegalmulyo.

"Kelompok rentan yang berjumlah 75 orang itu mengungsi saat malam hari saja. Mengungsi mulai magrib hingga subuh. Setelah subuh, mereka kembali ke rumahnya masing-masing [rumah 75 orang yang tergolong kelompok rentan termasuk kawasan rawan bencana (KRB) III]," kata Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Tegalmulyo, Subur, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (7/11/2020).

Awan Topi Muncul di Puncak Lawu, BMKG: Awas Turbulensi!

Subur mengatakan evakuasi para kelompok rentan yang mengungsi ke barak pengungsian dilakukan secara mandiri. Lantaran masih berlangsung pandemi Covid-19, lokasi pengungsian disesuaikan dengan protokol pencegahan Covid-19.

"Kami berikan tempat sendiri-sendiri bagi kelompok rentan itu. Setiap keluarga menempati ukuran 2,5 meter X 3 meter. Selain di barak pengungsian, lokasi yang disediakan juga di PAUD yang ada di belakang barak. Dari berbagai tempat yang disediakan, bisa menampung 250 orang di tengah pandemi Covid-19," katanya.

Jika Erupsi, Abu Vulkanik Gunung Merapi Berpotensi Sampai di Wonogiri

Lokasi Pengungsian

Subur mengatakan lokasi barak pengungsian dan kantor desa di Tegalmulyo berkisar enam kilometer dari puncak Gunung Merapi. Meski Gunung Merapi sudah berstatus siaga, warga di Tegalmulyo masih beraktivitas seperti biasa.

"Yang mengungsi itu baru kelompok rentan. Itu pun hanya malam hari. Di sini [kompleks kantor Desa Tegalmulyo] termasuk tempat evakuasi sementara. Jika nanti benar-benar terjadi erupsi, warga di sini akan mengungsi ke Demakijo, Karangnongko. Tapi, gejala visual Gunung Merapi hingga sekarang belum nampak. Jadi, warga cukup di Tegalmulyo sini dulu," kata Subur.

Pak Ko Bandar Judi Kelas Kakap di Klaten Bertobat, Ini Kisahnya

Hal senada dijelaskan Ketua Sukarelawan Tegalmulyo, Purnomo. Guna mendukung pengungsian kelompok rentan, di Tegalmulyo juga sudah mendirikan dapur umum.

"Bahan makanan di dapur umum swadaya dari masyarakat. Selain itu, ada dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten, sukarelawan, dan elemen masyarakat lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya