SOLOPOS.COM - Ilustrasi zona Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo memastikanbelum ada klaster perkantoran di lingkungan Pemkab setempat. Padahal ada dua pejabat Pemkab Sukoharjo terkonfirmasi positif corona.

Kedua pejabat itu masing-masing Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Widodo dan Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu (DPMPTSP) Abdul Haris Widodo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala DPMPTSP terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tracing kasus Pj Sekda yang lebih dulu positif Covid-19. Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati memastikan kompleks perkantoran gedung Menara Wijaya dan Kantor DPMPTSP bebas kasus Covid-19 dari hasil tracing Pj Sekda dan Kepala DPMPTSP.

Pria Penusuk Syekh Ali Jaber Ngaku Dihantui, Halusinasi? 

"Kita sudah melakukan tracing dengan pengambilan uji swab hidung dan tenggorokan melalui PCR terhadap kontak erat dua pejabat itu. Hasilnya baik lingkungan kantor Sekda di Gedung Menara Wijaya dan Kantor DPMPTSP clear tidak menyebar di sana," kata Yunia kepada Solopos.com, Selasa (15/9/2020).

Lebih lanjut Yunia mengatakan kontak erat Pj Sekda tercatat ada 35 orang baik dari unsur pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) maupun keluarga. Dari hasil uji swab itu, dua dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Yaitu satu kepala DPMPTSP yang berada di luar gedung Menara Wijaya dan satu anggota keluarga lainnya.

Selain melakukan uji swab, Gugus Tugas juga melakukan rapid test atau tes cepat kepada 200 ASN di lingkungan Gedung Menara Wijaya. Kegiatan ini untuk mengetahui penyebaran virus corona dari kasus Pj Sekda tersebut.

Pria Penusuk Syekh Ali Jaber Ngaku Dihantui, Halusinasi? 

Hasil Rappid Test

Hasilnya, 200 tes cepat yang dilakukan kepada ASN menunjukkan hasil non-reaktif. Dengan ini kasus Pj Sekda tidak menyebar di lingkungan perkantoran Gedung Menara Wijaya

Sementara terkait kasus Kepala DPMPTSP, Yunia menambahkan sudah dilakukan tracing pengujian swab kepada 12 kontak erat, baik ASN di lingkup kantor itu dan keluarga.

"Hasilnya alhamdulillah seluruh uji swab dinyatakan negatif corona. Artinya kantor DPMPTSP clear penyebaran kasus corona dari kepala DPMPTSP," katanya.

Atas hasil tersebut, Yunia mengatakan kasus dua pejabat Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19 tidak memunculkan klaster perkantoran. Sejauh ini belum ada klaster perkantoran di lingkungan Pemkab Sukoharjo.

Naik Lagi, Kasus Positif Covid-19 di Klaten Tambah 10 Sehari 

Namun demikian guna mengantisipasi kasus klaster perkantoran, Gugus Tugas berencana melakukan uji swab massal bagi ASN di Sukoharjo. Terutama ASN yang berada di pelayanan publik dan kerap bersentuhan dengan masyarakat.

"Targetnya 2.000 uji swab. Dalam waktu dekat akan kita lakukan swab ASN," katanya.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya sebelumnya mengatakan akan menggencarkan pengambilan uji swab dengan metode PCR di kalangan ASN. Langkah ini sebagai upaya memutus penyebaran virus corona pada klaster perkantoran. Wardoyo berharap tidak muncul klaster perkantoran di Sukoharjo. Berbagai upaya pencegahan akan dilakukan salah satunya dengan uji swab di kalangan birokrasi. Wardoyo juga mengingatkan kepada seluruh ASN untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan.

Dory Harsa Nikah, Penggemar Ambyar Unfollow Berjemaah 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya