SOLOPOS.COM - Tanaman sayuran menghijau di pinggir jalan RT 002/RW 011, Turi, Sine, Sragen Kota, Sragen, Rabu (23/12/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Aneka tanaman hias dan sayuran dipajang di lingkungan RT 001 hingga RT 004 Kampung Turi, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen Kota, Sragen.

Pajangan tanaman hias dan sayuran itu bukan untuk hiasan rumah warga Kampung Turi tetapi dijajakan kepada warga dengan harga bervariasi mulai dari Rp2.000/polybag sampai puluhan ribu rupiah per polybag.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Aneka tanaman hias dan sayuran itu dirintis para emak-emak yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). Mereka menyiapkan ratusan, bahkan ribuan polybag untuk tanaman hias dan mengisinya dengan tanaman hias hasil buruan dari sawah atau kebun sejak Agustus lalu.

Setelah Test Drive, Sekda Sragen Langsung Ingin Borong Mobil Dinas Listrik

“Inisiatif itu muncul saat para ibu mengeluh pendapatan turun drastis saat pandemi. Tahun lalu ada kuliner jajanan tempo dulu. Kalau hal itu digelar akan jadi sorotan karena berpotensi kerumunan. Akhirnya, ada ide jual tanaman hias di rumah-rumah dan ada yang jualan makanan jadul. Karena ruang lingkupnya empat RT sehingga potensi kerumunan bisa diantisipasi,” ujar Ketua Karang Taruna Wijaya Kusuma, Turi, Hari Suriyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (23/12/2020).

Kini cukup dengan mengeluarkan uang Rp2.000 per orang, pengunjung bisa berkeliling lingkungan RT 001-RT 004 Kampung Turi dengan becak cinta dan menikmati aneka tanaman tersebut.

Hari menjelaskan awalnya para emak-emak itu menyiapkan minimal 200 polybag per rumah. Plastik-plastik polybag itu diisi dengan tanaman hias atau sayuran. Bagi yang mampu bisa kulakan ke pengusaha tanaman hias.

Diunggah ke Media Sosial

Bagi warga yang tidak mampu mencari sendiri ke kebun atau sawah. Aktivitas mereka diunggah ke Facebook dan Youtube untuk publikasi.

“Kami juga menyediakan 37 tempat selfie bagi pengunjung. Sejak adanya promosi lewat media sosial itu menjadi ramai terutama Sabtu dan Minggu. Sampai sekarang pasti ada pengunjung harian. Perputaran uang harian lumayan bisa sampai Rp7,5 juta per hari sampai Rp10 juta khusus di Sabtu atau Minggu,” ujar Hari.

Presiden Jokowi Beri Pesan Natal, Menag Kunjungi Gereja Blenduk Semarang

Hari mulai membuka secara resmi kampung yang diberi nama baru dengan sebutan Turi Garden Flower pada Kamis (24/12/2020). Pembukaan pertama dilakukan pimpinan kecamatan dan akan dikunjungi Bupati Sragen pada 8 Januari 2021 mendatang.

Keberadaan Turi Garden Flower itu disambut para warganya dengan kompak. Seperti di lingkungan RT 001, dari 71 keluarga ada 30 keluarga di antaranya yang bergabung untuk menyemarakkan Kampung Turi Garden Flower itu.

Ketua RT 001/RW 011 Turi, Sine, Tugiman, 57, mengatakan para warga bisa kompak dan bersama-sama untuk memajukan kampung. Setelah pembukaan, Tugiman menyampaikan ada perlakuan cukup ketat, yakni menerapkan protokol kesehatan.

70% Lebih Cepat Menular, Ini Kata Lembaga Eijkman soal Virus Supercovid...

“Kami tidak ingin setelah dibuka ada kasus baru. Makanya nanti ada portal di tujuh gang masuk ke Turi. Setiap warga yang datang harus memegang karcis dan menaati protokol kesehatan. Karcis untuk mobil Rp5.000, motor Rp3.000, dan sepeda angin Rp2.000. Mereka bisa bebas parkir di dalam kampung dan tetap menaati protokol kesehatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya