SOLOPOS.COM - Ketua GIPI Jateng, Benk Mintosih. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengeklaim hampir seluruh hotel di Jawa Tengah (Jateng) mengalami tingkat hunian atau okupansi sekitar 90 persen atau nyaris terisi penuh saat libur Tahun Baru 2023. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, tingkat okupansi hotel paling tinggi berada di wilayah Soloraya.

Hal itu disampaikan Ketua GIPI Jateng, Benk Mintosih, kepada Solopos.com, Kamis (5/1/2023). Benk bahkan menilai banjir yang melanda sejumlah daerah di Jateng saat malam pergantian tahun tidak terlalu berdampak bagi industri perhotelan. Terbukti, berdasarkan catatannya, okupansi hotel di Jateng nyaris menyentuh angka 90 persen.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Di atas 90 persen semua. Enggak terlalu berpengaruh [banjir]. Semua nyaris lancar,” kata Benk.

Benk menyampaikan penyebab okupansi hotel masih sesuai harapan meski bersamaan dengan datangnya bencana karena masyarakat sudah tidak sabar ingin merayakan pesta tahun baru. Terlebih lagi, setelah dua tahun terakhir perayaan tahun baru selalu dibatasi akibat pandemi Covid-19.

“Mungkin karena mereka sudah kelamaan enggak merayakan tahun baru. Terus banyak juga hotel yang menyuguhkan berbagai macam tema kepada pengunjung. Mulai dari tema made in Arab, Avenger, Musik dan lain-lain,” jelasnya.

Lebih jauh, Benk pun menegaskan tak ada pergeseran wisatawan dari daerah pantai ke atas meski sejumlah daerah dilanda banjir. Justru ia menilai ada yang menarik pada pola pengunjung hotel pada pergantian tahun.

“Pergeseran enggak ada, malah ada yang menarik ini. Banyak wisatawan dari Solo yang ke Semarang dan dari Jogja ke Solo. Mereka tampaknya penasaran dengan perkembangan Soloraya saat ini,” bebernya.

Tak hanya itu, wilayah Soloraya juga disebut menjadi daerah favorit tujuan wisatawan saat Tahun Baru 2023. Kemudian diikuti Semarang, Purworejo, dan Salatiga.

Benk pun berharap pada tahun 2023 ini segala kegiatan atau aktivitas pemerintah dapat digencarkan lagi seperti sebelum pandemi Covid-19. Hal itu dikarenakan seusai libur tahun baru, menjadi momen berat bagi pengusaha perhotelan atau low season.

“Tinggal sekarang persiapan para teman-teman hotel. Karena biasanya, kalau Januari sampai Maret berat. Kita harap pertemuan dari pemerintah bisa dilakukan lagi supaya bisa menghidupi okupansi hotel,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya