SOLOPOS.COM - Barak pengungsian di Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten mulai diberi sekat, Sabtu (14/11/2020). (solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Sejak beberapa hari terakhir sejumlah anak Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, harus tidur di barak pengungsian. Ini menyusul status Gunung Merapi yang beralih siaga dari waspada.

Situasi ini berdampak pada kebiasaan anak-anak tidur. Mereka kini hampir tiap hari malam lebih larut di banding di rumah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

"Selama di pengungsian ini, anak-anak tidurnya jadi larut malam. Di kondisi normal, biasanya pukul 20.00 WIB itu mereka sudah tidur. Begitu di barak pengungsian ini, tidurnya jadi larut malam. Sekitar pukul 22.00 WIB-23.00 WIB baru tidur," kata salah seorang pengungsi di barak pengungsian Balerante, Yuni, 26, saat ditemui Solopos.com, di barak pengungsian, Sabtu (14/11/2020).

Cegah Covid-19, Barak Pengungsian Merapi di Balerante Klaten Mulai Disekat

Guna mengatasi hal itu, lanjut Yuni, barak pengungsian di Balerante mulai diberi sekat, Sabtu (14/11/2020) siang. Pemberian sekat tersebut diharapkan dapat membantu anak-anak tidur tepat waktu saat malam hari karena ada sedikit privasi. Nantinya, setiap kepala keluarga (KK) akan menempati satu ruangan yang telah disekat tripleks.

"Kalau sekatnya sudah jadi, semoga bisa istirahat cukup [anak-anak bisa tidur mulai pukul 20.00 WIB]," kata warga Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante tersebut.

Hal senada dijelaskan pengungsi asal Balerante lainnya, Rukinem, 62. Pemberian sekat di barak pengungsian diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan saat beristirihat, terutama di malam hari. "Kalau anak-anak tidur larut malam sampai pukul 23.00 WIB setiap harinya kasihan juga. Makanya dengan adanya pemasangan sekat bisa lebih nyaman ke depannya," katanya.

Sepi Job Gegara Pandemi, Biduan Yunthul Klaten Banting Setir Bakulan Online

Kenyamanan Pengungsi

Kepala Desa (Kades) Balerante, Sukono, mengatakan barak pengungsian di desanya mulai dipasangi sekat, Sabtu (14/11/2020) siang. Pemasangan sekat difungsikan untuk mencegah Covid-19. Di samping itu, menambah kenyamanan para pengungsi. Sekat di barak pengungsian berukuran 240 cm X 240 cm. Ketinggian sekat itu mencapai 160 cm.

"Satu ruangan yang disekat digunakan untuk satu keluarga," katanya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meningkatkan status Gunung Merapi menjadi siaga pada Kamis (5/11/2020). Setelahnya, sejumlah warga di kawasan rawan bencana (KRB) III mulai mengungsi, baik di tempat evakuasi sementara (TES) atau pun tempat evakuasi akhir (TEA).

Deputi Pencegahan BNPB Kunjungi Barak Pengungsian di Balerante Klaten

Desa yang tergolong KRB III antara lain Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. Seluruh desa tersebut berada di Kecamatan Kemalang.

Hingga Jumat (13/11/2020) malam, jumlah pengungsi di barak pengungsian Balerante mencapai 254 orang. Mereka kebanyakan kelompok rentan, seperti warga lanjut usia (lansia), anak-anak, balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Para pengungsi di barak pengungsian Balerante berasal dari beberapa dukuh, seperti Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Sukorejo, dan Ngelo.

Selain Balerante, sejumlah orang di Tegalmulyo juga mulai mengungsi di barak pengungsian di desa setempat. Total pengungsi di Tegalmulyo mencapai 55 orang. Para pengungsi berasal dari Dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan.

Warga Balerante Dengar Suara Gemuruh 2 Kali dari Puncak Merapi, Ada Apa?

Petugas medis yang bersiaga di pos kesehatan di barak pengungsian Balerante, Farida, mengatakan belasan pengungsi sudah memeriksakan kondisi kesehatannya. Sebagian besar, penyakit yang sering dikeluhkan para pengungsi, yakni naiknya tensi tubuh.

"Selain diberi obat, kami menganjurkan agar istirahat yang cukup bagi yang bertensi tinggi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya