SOLOPOS.COM - Kondisi deretan selter PKL Manahan, Solo, Minggu (26/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Paguyuban pedagang kaki lima atau PKL sekitar Stadion Manahan Solo kompak menolak pindah ke lokasi lain selama penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Mereka pilih menutup total usaha mereka lalu kembali berjualan seperti biasa setelah Piala Dunia U-20 rampung. Rencananya ada 132 PKL sekitar Stadion Manahan yang diminta relokasi sementara.

Promosi Acara Gathering Perkuat Kolaborasi Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kota Padang

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo sudah membagi lokasi pemindahan, namun para pedagang memilih tawaran lain, yakni menutup total usaha mereka lalu kembali berjualan setelah Piala Dunia U-20 2021 rampung.

Klaten Punya 401 Kader Matur Dokter, Ini Tugasnya

Opsi itu sama-sama menjadi pilihan PKL Manahan Solo baik yang tergabung dalam Paguyuban Gotong Royong (Selter Barat Stadion Manahan) maupun Guyub Rukun (Selter Timur Manahan). Ketua Paguyuban Gotong Royong, Koko Kuncoro, mengaku tak masalah jika pedagang harus pindah atau setop berjualan.

“Kami sudah tahu rencana pemindahan ke sejumlah selter, termasuk Galabo, Kerten, Jebres, dan lokasi lain. Tapi sebenarnya kami memilih tidak usah pindah. Mending kami libur jualan sampai Piala Dunia selesai, kemudian kami kembali berjualan di Selter Manahan,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon, Rabu (23/9/2020).

Kasus Covid-19 Boyolali Capai 753 Orang, 28 Pasien Meninggal Dunia

Enam Bulan

Selain itu, PKL Manahan Solo itu juga meminta masa liburnya tidak sampai enam bulan. "Liburnya bisa mepet saat Piala Dunia mulai sampai dengan selesai," imbuhnya.

Koko mengatakan keinginan para PKL itu belum terjawab saat pertemuan dengan Disdag. Termasuk kepastian kapan pedagang harus mulai libur dan kembali berjualan.

Rencana awal penataan selter berlangsung awal Desember. Kemudian beredar kabar penataan mundur sampai akhir 2020. Ring 1, 2, dan 3 Stadion Manahan harus steril dari aktivitas selain Piala Dunia U-20 setidaknya sampai Juli 2021.

Bikin Terenyuh! Polisi Klekaran Seusai Patroli Keamanan Plaza Manahan Solo, Kelelahan?

Ia mengatakan para PKL Manahan Solo masih menunggu keputusan Wali Kota. Menurut Koko, salah satu pertimbangan kenapa para pedagang tidak ingin pindah karena khawatir akan muncul kecemburuan.

Hal itu terutama jika ada pedagang yang mendapat tempat lebih bagus sementara yang lain dapat tempat yang sepi. Hal ini bakal bikin pedagang saling merasa tidak enak hati.

"Keputusan kami kompak, enggak usah pindah semua. Libur saja sampai Piala Dunia U-20 selesai. Kami sudah mendapat denah lokasi pemindahan, kami sepakat enggak terima semua,” ucap Koko.

Teknologi Plasmacluster Efektif Turunkan Resiko Penularan Covid-19 Melalui Udara

Jenis Usaha

Terpisah, Kepala Bidang PKL Disdag Kota Solo, Training Hartanto, mengatakan rencana pemindahan PKL Mahahan sudah tersosialisasikan kepada pedagang.

Pembagiannya, 91 PKL bakal masuk halaman Galabo Malam, 25 PKL dengan jenis usaha warung makan bisa menempati 30 titik kosong Selter Mojosongo dan Kerten Barat.

Kemudian lima PKL dengan jenis usaha dagang pakaian dan sembilan PKL kelontong bisa menggunakan 14 titik kosong lantai II Pasar Jebres. Sisanya, dua PKL yang berdagang buah bisa memakai kios kosong Pasar Buah Purwosari.

Pergerakan Muda Indonesia: Demi Keamanan Solo, Polisi Harus Segera Usut Pelaku Penyerangan Warga PSHT

“Usulan pedagang soal kelonggaran waktu sterilisasi Selter Manahan dan harapan bisa masuk kembali ke lokasi lama seusai Piala Dunia masih akan kami bahas lebih lanjut. Konsep penataan sudah siap tinggal menentukan teknis terbaik bagi pedagang dan kelancaran event. Suratnya baru naik ke wali kota, tinggal menunggu petunjuk,” ucap Training.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya