SOLOPOS.COM - Penampakan rumah Abraham Fletterman di Semarang. (tempat angker.com)

Solopos.com, SEMARANG – Sebagian besar warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mungkin sudah tidak asing dengan rumah milik Abraham Fletterman. Rumah yang terletak di pertigaan Jalan Veteran dan Jalan Kiai Saleh itu dulu dikenal atau dianggap sebagai tempat angker atau berhantu di Kota Semarang.

Meski demikian, stigma rumah angker yang menempel pada bangunan kuno yang didirikan pada tahun 1890 itu pun lambat laun mulai terkikis. Rumah milik Abraham Fletterman yang bergaya arsitektur kolonial itu saat ini justru diminati banyak orang untuk menggelar acara resepsi pernikahan atau wedding.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Rumah milik Abraham Fletterman di Semarang itu kini terlihat lebih sedap dipandang. Rumah itu bahkan terkesan baru dengan cat berwarna putih cerah.

Tak hanya itu, paving, pohon, dan tanaman di halaman rumah itu pun terlihat rapi dan tidak tampak seperti sebuah bangunan rumah tua yang sudah berdiri lebih dari satu abad.

Padahal dulunya, rumah milik Abraham Fletterman ini sempat dianggap sebagai salah satu bangunan angker atau berhantu di Kota Semarang. Hal itu tak terlepas dari penampakan rumah tua itu yang tidak terawat dan terkesan tidak berpenghuni.

Misteri terkait rumah milik Abraham Flettermen ini pun menarik perhatian sutradara sekaligus youtuber khas horor, Billy Christian, untuk berkunjung pada medio 2019 lalu. Dalam kunjungannya, Billy turut mengajak dua gadis indigo, Tasha Siahaan dan Frislly Herlind.

Asal Mula

Billy dan kedua gadis indigo itu pun sempat melakukan wawancara dengan pengelola rumah Abraham Fletterman di Semarang bernama Dwi. Melalui Dwi, keduanya akhirnya mengetahui jika rumah tua bergaya arsitektur kolonial Belanda itu sebenarnya bukanlah rumah angker seperti informasi yang beredar di masyarakat.

“Sekarang kawasan rumah Fletterman ini disewakan untuk acara-acara pernikahan, reuni, arisan, sejak 2018,” ujar Dwi dalam kanal Youtube Billy Christian.

Dalam video yang diunggah pada 2 Januari 2022 silam, Dwi pun mengatakan jika rumah yang berada di seberang Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Semarang itu kali pertama dimiliki Abraham Fletterman dan istrinya, Corrie Fletterman. Sang istri kemudian mendirikan sebuah yayasan bernama Mardi Waluyo di Kota Semarang pada tahun 1958.

Rumah tua itu dibangun pada 1890 silam, sebelum Abraham Fletterman lahir. Hingga kini, belum diketahui secara pasti siapakah orang yang kali pertama membangun rumah itu.

Setelah itu, Dwi mengatakan jika penghuni terakhir rumah tersebut adalah pasangan Max dan Eli. Namun, setelah itu Eli tinggal sendirian di bangunan tua itu hingga akhirnya diserahkan kepada pihak yayasan untuk mengelolanya.

“Jadi Ibu Eli itu benar-benar tinggal sendirian. Kalau dulu, kayak horor itu sebenarnya ada yang menempati. Mungkin karena dia sendirian, jadi kurang terawat,” terang Dwi.

Dwi menambahkan setelah diserahkan ke Yayasan Mardi Waluyo, rumah yang dikenal milik Abraham Flatterman di Semarang itu kemudian direnovasi selama tiga tahun. Setelah itu, sekitar tahun 2018, rumah tersebut difungsikan sebagai tempat untuk menggelar berbagai acara seperti resepsi pernikahan atau wedding.

“Jadi tidak benar terkait cerita-cerita kalau rumah ini serem atau angker. Rumah ini bahkan juga tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang berbau mistis seperti uji nyali dan lain-lain,” tegasnya.

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya