SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN – Rumah sakit atau RS swasta di Pedan akan ditutup sementara waktu menyusul adanya seorang dokter dan perawat yang dinyatakan positif Covid-19. Seluruh tim medis di RS swasta itu diminta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari guna mencegah persebaran virus corona.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, seorang perempuan perawat di RS Swasta di Pedan, ADE, 22, dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19, Minggu (7/6/2020). ADE yang berdomisili di Delanggu itu kini dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain ADE, ternyata seorang dokter di RS Swasta di Pedan itu juga dinyatakan positif Covid-19. Seorang dokter pengganti ini diketahui terpapar virus corona saat menjalankan tugasnya di RS swasta di Pedan.

Tambah 1.043, Ini Sebaran Kasus Baru Covid-19 di Indonesia

"Dokter pengganti di RS swasta di Pedan itu ternyata juga positif Covid-19. Dokter ini berasal dari Solo. Jadi, di RS swasta di Pedan ada dua yang positif. Saat ini kami sedang melakukan tracking," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Desa Geneng, Prambanan, Selasa (9/6/2020).

Sri Mulyani mengatakan Gusgas PP Covid-19 telah meminta tim medis di RS swasta di Pedan melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu. Dengan demikian, pelayanan di RS setempat akan dibatasi atau ditutup sementara waktu.

Ditutup Demi Putus Persebaran

"Ya, pelayanan di RS swasta di Pedan itu akan dibatasi atau ditutup dahulu. Kemarin ada laporan seperti itu. Ini semata-mata untuk melacak adanya seorang dokter dan Nakes di RS tersebut kok bisa terkena virus corona," katanya.

Hal senada dijelaskan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekminto. Salah satu upaya memutus mata rantai virus corona di RS swasta di Pedan, yakni menutup sementara RS tersebut.

Toko Ludes Terbakar, Candi Elektronik Fokus Jualan Online

"Semua sarana dan prasarana (Sarpras) harus dilakukan disinfeksi. Siapa yang kontak fisik harus didata dan di-rapid test. Ini termasuk kepada tim medis yang di RS itu. Jika itu terjadi di Puskesmas [salah satu Nakes terpapar virus corona], otomatis Puskesmas itu harus ditutup sementara waktu itu. Ini juga bisa diterapkan ke RS di Pedan itu. Sebagai RS tipe D, bisa saja nantinya pasien dirujuk ke RS lain terlebih dahulu," katanya.

Camat Pedan, Marjana, mengatakan petugas kesehatan telah melakukan rapid test ke-14 orang, Selasa (9/6/2020). Rapid test dilakukan guna melacak sejumlah orang yang pernah kontak fisik dengan pasien positif Covid-19 asal Pedan, AH, 37.

"Hari ini, kami mengadakan kegiatan rapid test ke-14 orang. Di Pedan ada satu orang berstatus pasien positif Covid-19, yakni seorang laki-laki, AH. Sedangkan seorang Nakes perempuan, ADE itu memang bekerja di RS di Pedan. Tapi, yang bersangkutan berdomisili di Delanggu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya