SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang pesawat yang tiba di area Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (10/3/2020), sebagai antisipasi penyebaran virus corona. (Antara/Fikri Yusuf)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Kesehatan terus melacak warga yang sempat kontak dengan pasien terkonfirmasi positif Corona, Jumat (13/3/2020). Pasien tersebut meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) setelah sebelumnya diisolasi di RSUD Moewardi.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan riwayat bepergian pasien itu dicek mulai saat menjalani seminar di Bogor sampai kembali ke Solo dan diisolasi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Riwayat Perjalanan Pasien Positif Corona Sebelum Meninggal di Solo

Menurutnya, pasien tersebut sempat menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit swasta di Solo sebelum dirujuk ke RSUD Moewardi.

“Dia periksa mandiri karena merasa tidak sehat. Kami telusuri siapa saja yang sempat berkontak dengan pasien ini. Kami data siapa saja, kalau orang ini merasa tidak sehat maka harus segera periksa ke faskes. Kalau dia tidak merasa sakit, tetap harus karantina diri karena masa inkubasi 2-14 hari itu bisa saja tidak bergejala, tapi bisa menularkan virusnya ke orang lain,” kata dia, Jumat siang.

Kata BIN, Masa Puncak Corona di Indonesia Hingga Bulan Ramadan

Komunikasi ke Pemkot Bogor

Ning, sapaan akrabnya, mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengecek sesiapa saja yang sempat bertemu dengan pasien tersebut. Termasuk keluarga, rekan kerja, maupun karyawan.

“Jadi yang meninggal ini adalah yang pertama periksa. Lalu, temannya yang sama-sama ikut seminar di Bogor ikut periksa. Lalu keduanya diisolasi. Mereka ‘kan pengusaha dan punya karyawan. Kami harus edukasi ke karyawannya juga,” tuturnya.

Ia juga menduga kematian pasien tersebut tak hanya disebabkan oleh Corona namun penyakit ikutan sebelumnya, yakni diabetes, di samping sudah berusia lanjut.

Positif Corona, Istri PM Kanada Jalani Masa Karantina

Ihwal kesiapan rumah sakit selain yang menjadi rujukan Kemenkes, Ning mengaku seluruh dokter sudah dipersiapkan menghadapi pandemi kendati tidak bertugas di rumah sakit rujukan.

“Penanganan standar soal Corona itu kan ditetapkan pusat, jadi bukan perkara rumah sakit kami siap atau tidak siap, pasti siap. Namun, tim, alat, sumber daya manusia (SDM) dan tempat yang ditetapkan jadi rujukan untuk sementara hanya RSUD Moewardi. Pembiayaan pasien positif Corona dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kalau negatif ya biaya sendiri, tapi saat periksa kesehatan biasa itu kan bisa ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” kata dia.

Sebelumnya, pernyataan serupa diungkapkan FX Hadi Rudyatmo. Wali Kota Solo menyatakan DKK telah melacak kontak pasien positif coron yang meninggal dunia Rabu (11/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya