SOLOPOS.COM - Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Demokrat Anies Baswedan (kanan) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) berjabat tangan saat akan menghadiri dialog gagasan Partai Demokrat di Jakarta, Kamis (2/3/2023). (Antara/Rivan Awal Lingga)

Solopos.com, JAKARTA — Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) diterpa isu tak sedap. Partai Demokrat disebut memaksakan agar ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dijadikan sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Pemaksaan AHY sebagai cawapres Anies itu dilontarkan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Sebagai informasi, Nasdem adalah mitra Partai Demokrat di KPP selain Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Terkait tudingan memaksakan AHY sebagai cawapres itu dibantah Partai Demokrat.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyatakan partainya menyerahkan penuh wewenang penentuan cawapres kepada Anies Baswedan.

“Partai Demokrat tidak pernah memaksakan AHY sebagai Bacawapres Anies Baswedan. Silakan ditanyakan kepada capres Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Nasdem, dan Ketua Umum PKS,” ujar Andi dalam keterangan tertulis, Jumat (9/6/2023).

Dia menjelaskan, penyerahan wewenang penentuan cawapres oleh Anies sudah tertulis dalam piagam koalisi partai politik pendukung Anies Baswedan yaitu Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS.

Andi mengakui Demokrat memang mengajukan AHY jadi cawapres Anies. Meski demikian, AHY bukan jadi nama cawapres tunggal yang ditawarkan.

Demokrat, lanjutnya, mempertimbangkan nama cawapres beken lainnya seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

“Nama yang dipaparkan dan diperhitungkan sebagai cawapres tidak tunggal. Selain AHY, ada nama Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Yenny Wahid, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Salim Segaf Al-Jufri, dan Ridwan Kamil,” jelasnya.

AHY, menurut Andi, juga memerintahkan kepada jajarannya untuk mempertimbangkan nama cawapres alternatif selain dirinya.

Oleh sebab itu, dia kembali menegaskan Demokrat tak memaksakan partai politik pendukung Anies lainnya, yang sudah tergabung dalam KPP untuk memilih AHY jadi cawapres.

Memang, sebelumnya Andi Arief mendesak nama cawapres untuk Anies diumumkan ke publik paling lambat bulan ini.

“Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan demokrat akan mengevaluasi,” ungkap Andi Arief saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/2023).

Dia menambahkan, dalam banyak survei elektabilitas Anies cenderung menurun. Menurutnya, alasan penurun itu karena lambannya deklarasi capres-cawapres dari KPP.

“Jadi kita akan mengajukan usul kepada Pak Anies agar bulan Juni ini segera dideklarasikan agar tidak semakin dalam jaraknya, makin jauh jaraknya [elektabilitas Anies dari bakal capres lain],” ujarnya.

Sebelumnya, Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut Partai Demokrat memaksa agar AHY jadi cawapres Anies Baswedan.

Sahroni menjelaskan, memang wajar jika parpol mendorong kadernya maju di kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

Kendati ia mengingatkan bahwa cawapres terpilih akan ditunjuk oleh Anies sendiri.

“Mereka maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies,” kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Partai Demokrat Bantah Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya