SOLOPOS.COM - Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. (Google Street View)

Solopos.com, SEMARANG – Sejumlah orang tua taruna Politeknik Ilmu Pelayaran atau PIP Semarang geram lantaran kampus masih memungut uang laundry dan makan saat pandemi Covid-19. Mereka mengaku jengkel dengan kebijakan kampus tersebut.

Padahal sudah sejak 24 Maret 2020, para taruna yang tinggal di asrama sudah dipulangkan. Kebijakan itu guna mencegah persebaran virus corona di kalangan taruna PIP Semarang.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Kontras: Tak Ada Penjarahan di Jawa 18 April Oleh Anarko, Polisi Harus Jelaskan

Tak hanya dipulangkan, kegiatan kampus yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu juga sudah diganti secara online. Hal itu berlaku sejak 24 Maret hingga 19 April, dan diperpanjang hingga 30 April.

“Sejak adanya kebijakan kegiatan belajar secara online itu, semua taruna yang tinggal di asrama dipulangkan. Tapi, anehnya kenapa iuran untuk laundry dan makan tetap ada. Padahal kan sudah tidak ada yang tinggal di asrama, jadi iuran untuk apa? Ini yang kami sesalkan,” ujar salah satu orang tua taruna PIP Semarang yang enggan disebutkan namanya kepada Solopos.com, Senin (20/4/2020).

Tak Biasa! Jumlah Kasus Baru Positif Covid-19 Indonesia Turun Drastis

Sumber tersebut mengaku beban uang untuk mengganti biaya laundry (cuci pakaian) dan makan taruna PIP Semarang itu mencapai Rp1.624.000. Biasanya biaya sebesar itu dibayarkan para taruna setiap bulannya.

“Kalau kondisi normal enggak apa-apa. Toh, anak-anak kami juga tinggal di asrama, jadi makan dan cucian ditanggung pihak kampus. Nah, kondisi seperti saat ini kan enggak ada yang tinggal di sana. Kita jadi tanda tanya, uang itu untuk apa,” imbuhnya.

Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Indonesia Kian Jauh Lampaui Kasus Kematian

Rp1,6 Miliar

Sumber Solopos.com itu mengatakan total ada sekitar 1.000 taruna Angkatan ke-55 dan 56 yang selama ini tinggal di asrama. Dengan jumlah sebanyak itu, praktis PIP Semarang akan mendapat dana mencapai Rp1,6 miliar dari pembayaran uang laundry dan makan bulan April ini.

“Dari pihak kampus bilangnya dana sebesar itu akan dialokasikan untuk biaya penanganan Covid-19. Seperti membeli disinfektan, cek kesehatan, dan bina lingkungan warga terdampak. Tapi, kan harusnya biayanya enggak sebesar itu dan tidak perlu diwajibkan ke taruna,” imbuhnya.

Warga Salatiga Positif Covid-19 Tambah 2, Tertular Pasien Tak Jujur

Sumber Solopos.com lainnya juga mengeluhkan pungutan tersebut. Alih-alih memungut uang makan dan laundry, dia menilai seharusnya di masa pandemi virus corona ini pihak PIP Semarang bisa meringankan tarunanya.

“Sebenarnya biaya untuk makan dan laundry itu merupakan kewajiban kita setiap bulannya. Tapi, ini kan kondisinya sedang tidak seperti biasa. Harusnya, PIP Semarang lebih bijak. Kan tidak semua wali taruna itu mampu. Ada juga yang terdampak karena Covid-19, kehilangan pekerjaan maupun gajinya dibayar separuh. Jangan dipukul rata lah,” imbuhnya.

Terpuji! 2 Bocah Beri Tabungan ke Ganjar Demi Penanganan Covid-19

Tak Berani Mengadu

Para orang tua ini mengaku tidak ada yang berani mengadu secara langsung soal uang makan dan laundry itu ke pihak PIP Semarang. Mereka khawatir keluhannya secara langsung akan berimbas kepada perlakuan anaknya di lingkungan kampus.

“Tapi sudah ada beberapa yang mengadu ke BPSDM Kemenhub. Kebetulan PIP kan pendidikan kedinasan yang ada di bawah Kemenhub,” ujarnya.

Disentil Ganjar, Wali Kota Semarang Ragu Terapkan PSBB

Sementara itu, salah seorang sumber di PIP Semarang membenarkan iuran laundry dan makan taruna itu tidak ditangguhkan selama masa pandemi Covid-19. Kendati, kegiatan perkuliahan secara fisik sudah ditiadakan sejak 24 Maret lalu.

Dia beralasan uang laundry dan makan itu akan digunakan untuk membeli peralatan pencegahan Covid-19 dan bantuan bagi warga terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya