SOLOPOS.COM - Webinar dengan tema Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik, yang disiarkan di Youtube Solopos Live, Selasa (1/3/2022). (Youtube Solopos Live)

Solopos.com, SOLO — Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia ternyata bukan hal yang baru. Sejak 1998 atau kurang lebih 24 tahun yang lalu bahkan sudah ada upaya untuk pengembangan kendaraan listrik.

Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Prawara, mengatakan pengembangan kendaraan listrik pada tahun itu telah dimulai di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Itu adalah titik awal konversi [dari kendaraan mesin berbahan bakar minyak ke mesin listrik]. Saat itu kendaraan yang dikonversi adalah Suzuki ST 100, dikonversi dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak, diangkat mesinnya kemudian dipasang beberapa komponen sehingga bisa menjadi kendaraan listrik,” jelasnya dalam webinar Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik yang disiarkan Youtube Solopos Live, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: BRIN Buat Mobil Listrik dan Otonom, Ini Spesifikasinya

Upaya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia terus berlanjut. Hingga 2015, terus dilakukan integrasi komponen-komponen kunci dari kendaraan listrik. Kemudian digunakan untuk membuat beberapa prototipe.

“Mulai 2015, kami mulai mencoba untuk menguasai teknologi kunci dari kendaraan listrik. Mulai 2020-2024 nanti kami di BRIN fokus pada pengembangan kendaraan listrik otonom,” lanjutnya.

Mulai 2020, pengembangan dimulai dengan kendaraan otonom ringan berbobot hingga 500 kg dan kecepatan mencapai 40 km/jam. Ditargetkan pada 2024 nanti sudah dapat dibuat jenis fast heavy vehicles [FHV], yakni kendaraan yang siap beroperasi di jalanan.

Baca Juga: Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Buka 104 Unit SPKLU di 38 Kota

Limbah Baterai

BRIN juga berupaya menangani persoalan limbah dari baterai jika ke depan kendaraan listrik telah benar-benar berkembang baik di Indonesia. Ketua Pusat Unggulan Iptek (PUI) Baterai Lithium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Purwanto, menjelaskan saat ini kendaraan listrik sudah banyak digunakan.

Bahkan menurutnya ke depan kendaraan listrik tidak akan tetap bertahan, tidak lagi kembali ke sistem konvensional. “Sebab banyaknya produsen otomotif yang sudah masuk [turut memproduksi] kendaraan listrik,” katanya.

Ia berharap ke depan Indonesia bisa mengembangkan kendaraan Full Battery Electric Vehicle. Dengan begitu peran mesin pembakaran pada kendaraan dapat diminimalkan untuk mengurangi emisi.

Baca Juga: 2022, BMW Indonesia Fokus Ke kendaraan Listrik

Sementara untuk pengembangan kendaraan listrik, baterai menjadi kebutuhan penting. Ia menyebutkan baterai merupakan salah satu komponen kunci. Di sisi lain saat ini baterai menjadi komponen yang memiliki harga relatif tinggi dibandingkan komponen kendaraan listrik lainnya.

Menurutnya, ke depan perlu adanya strategi untuk memproduksi baterai dengan harga produksi rendah untuk kendaraan listrik di Indonesia. Dengan begitu bisa berdampak pada harga kendaraan listrik.

“Untuk proses adopsi yang cepat, maka butuh harga yang setidaknya sama atau kalau bisa di bawah harga kendaraan jenis lain. Tapi tentunya butuh proses panjang untuk bisa menekan harga baterai itu,” katanya.

Baca Juga: Ada 15 Unit Mobil Listrik di Solo, PLN Buka Stasiun Pengisi Daya

Komponen Kunci Baterai

Agus mengatakan Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam serta diberkahi berbagai sumber mineral dan metal. Hal itu menjadi komponen kunci untuk pengembangan baterai, ini menjadi berkah yang bisa dioptimalkan. “Jangan sampai justru dimanfaatkan negara lain,” katanya.

Saat ini kendaraan listrik nulai digunakan, bukan hanya kalangan pribadi. Instansi pemerintahan pun mulai memanfaatkan perkembangan teknologi kendaraan listrik. Namun sosialisasi dan edukasi mengenai teknologi kendaraan listrik itu masih perlu digencarkan.

“Mobil listrik ini memang menarik untuk dibahas. Tapi sebenarnya bukan hanya untuk dibahas. Perlu diimplementasikan, dikembangkan dan disosialisasikan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Solo, Hari Prihatno.

Baca Juga: Foto-Foto Mobil Listrik Wisata Mulai Beroperasi Keliling Kota Solo

Di Solo, kendaraan listrik saat ini mulai dimanfaatkan sebagai bagian dari atraksi pariwisata, yakni dengan pemanfaatan kendaraan wisata berbasis listrik. Bahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ke depan ingin memanfaatkan kendaraan listrik untuk angkutan umum.

“Pemkot Solo juga ingin menggunakan kendaraan listrik untuk angkutan publik. Bahkan untuk peremajaan angkot nanti direncanakan akan menggunakan kendaraan listrik,” lanjutnya.

Namun menurutnya dibutuhkan persiapan matang untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, terutama di daerah-daerah. Selain masalah pemahaman, persoalan infrastruktur pendukung juga perlu dipikirkan.

Baca Juga: Mobil Listrik Wisata Solo Dikritik, Gibran: Biar Berjalan Dulu



Regulasi dan Faktor Keselamatan

Keberadaan terminal pengisian daya juga harus disiapkan. Hal lain yang tak kalah penting adalah masalah regulasi dan faktor keselamatan. Dengan begitu penggunaan kendaraan listrik dapat dilakukan dengan aman dan nyaman.

Pada webinar tersebut juga dihadiri oleh Wak Ketua Umum Bidang Penelitian dan Pengembangan Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), B Prabowo Kartoleksono. Ia menjelaskan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, saat ini di Indonesia telah terbentuk Periklindo.

Baca Juga: Berpotensi Langgar Aturan, Dishub Solo Evaluasi Mobil Listrik Wisata

“Tujuan Periklindo salah satunya menjadi partner strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan berhubungan dengan industri kendaraan listrik dan industri pendukungnya. Juga membangun kerja sama antar anggota dalam mengakomodasi kebutuhan pasar kendaraan listrik,” jelasnya.

Tujuan lainnya adalah mensinergikan potensi para anggota untuk percepatan implementasi penggunaan kendaraan listrik. Serta menggalang kerja sama dengan berbagai pihak baik antar anggota maupun di luar anggota yang peduli dengan research dan development yang berhubungan dengan kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya