Solopos.com, SUKOHARJO - Hujan abu erupsi Gunung Merapi yang mengguyur sejumlah wilayah Kabupaten Sukoharjo membuat permintaan masker meningkat. Sayang stok masker di apotek-apotek habis.
Kondisi ini dikeluhkan warga di Sukoharjo."Hujan abu dari tadi pagi. Tapi nyari masker dimana-mana tidak ada," keluh warga Gatak, Sukoharjo, Bahmi Mutiyatun ketika dijumpai Solopos.com, di salah satu apotek di kawasan Kartasura.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Pedagang Asongan: Masker Selembar Rp10.000, Alhamdulillah Laris
Dia mengaku sudah memasuki sejumlah apotek yang ada di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Kartasura. Namun hasilnya tidak menemukan satupun apotek yang menjual masker. "Ini padahal butuh sekali. Yang penting buat anak saya dulu. Kasian masih kecil," katanya.
Senada, warga Kecamatan Sukoharjo, Sumarno, menyebut ada kelangkaan masker di Kabupaten Sukoharjo. "Sudah keliling mana-mana tidak ada masker. Ya sudah pakai sapu tangan," katanya.
Panik Coronavirus Indonesia, Harga Masker Tembus Rp850.000!
Hujan abu erupsi Gunung Merapi mengguyur wilayah Kabupaten Sukoharjo. Di wilayah Kartasura, Gatak dan Grogol hujan abu dirasakan warga sejak pukul 07.30 WIB. Kemudian hujan abu meluas hingga dirasakan warga di wilayah Sukoharjo kota.
Hujan abu semakin tebal menjelang siang. Meski lalu lintas normal namun, abu yang berterbangan cukup pekat sehingga menyebabkan pengendara sepeda motor sedikit terganggu dengan jarak pandang terbatas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan BPBD membagikan 200 maker gratis.
Kakek Meninggal di Jembatan Dawung Solo: Leher Tergantung Tapi Kaki Menapak
Dia mengatakan wilayah Sukoharjo yang terdampak hujan abu di antaranya Kecamatan Kartasura, Gatak, Baki, Grogol dan sebagian Sukoharjo. Dia mengaku hujan abu belum bisa dipastikan akan berakhir kapan. Sebab hal tersebut tergantung lamanya erupsi Gunung Merapi, arah angin dan hujan.
"Kami ingatkan untuk pengendara agar menggunakan pelindung diri seperti masker dan jaket. Sehingga partikel debu tidak masuk dan mengganggu pernapasan. Dan kami membagikan 200 masker gratis kepada pengendara yang melintas di Perempatan Telukan, Grogol," katanya.
Turis Asal China di Bali Ogah Pulang Karena Corona