SOLOPOS.COM - Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Solo 2020 di Sriwedari, Solo, Minggu (6/12/2020). Ilustrasi PIlkada 2020. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SEMARANG — Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah memastikan tidak ada petugas di tempat pemungutan suara yang terpapar Covid-19. Dengan jaminan itu, KPU Jateng meminta masyarakat tidak perlu takut tertular Covid-19 saat datang ke TPS untuk memanfaatkan hak suara dalam pemungutan suara Pilkada 2020, Rabu (9/12/2020).

Jaminan itu disampaikan anggota Divisi Sumber Daya Manusia dan Penetian-Pengebangan KPU Jateng, M. Taufiqurrahman, menanggapi pemberitaan terkait ada lebih dari 900 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Jateng terpapar Covid-19.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Iya, memang ada 900 orang lebih petugas KPPS di Jateng yang terpapar Covid-19. Tapi, itu kan sudah ditangani. Untuk yang sudah sembuh, kita tawarkan untuk bertugas. Jadi yang bertugas nanti benar-benar negatif Covid-19,” ujar Taufidurrahman saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya, Selasa (8/12/2020).

Sempat Tanya Dulu, Perempuan Muda Terjun dari Lantai IV Hotel di Bali

Anggota KPU Jateng yang karib disapa Taufiq itu mengakui 900 petugas KPPS itu dinyatakann positif Covid-19 melalui hasil rapid test dan PCR test yang digelar 8 November lalu. Tes atau pemeriksaan itu memang wajib dijalankan bagi petugas KPPS yang akan bertugas di 44.077 TPS yang tersebar di 21 kabupaten/kota di Jateng yang menggelar Pilkada 2020.

“Total kita itu ada 396.693 petugas KPPS se-Jateng. Yang positif itu sekitar 900-an orang. Jadi masih ada banyak yang bisa menjalankan tugasnya. Untuk yang positif sudah kita tangani, dan yang sembuh kita izinkan kembali bertugas. Kalau yang masih positif, tentunya masih kami minta untuk isolasi,” tutur Taufiq.

Selain itu, Taufiq juga memastikan KPU Jateng dan jajarannya melaksanakan pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seluruh petugas di TPS juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, hingga baju hazmat.

Duka untuk Maradona Mengalir dari Buenos Aires hingga Ngarsapura

“Untuk pemilih juga kami minta menerapkan protokol kesehatan 3M, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Nanti, kita akan sediakan tempat cuci tangan, masker, dan juga sarung tangan bagi pemilih. Setelah memberikan suaranya, langsung diminta pulang. Enggak boleh berkerumun,” tegas Taufiq.

Partisipasi Pemilih

Taufiq pun berharap tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada 2020 kali ini tinggi atau mampu memenuhi target yang dicanangkan KPU pusat. KPU pusat menargetkan partisipasi pemilih di 21 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada 2020 sekitar 77,5%.

“Untuk pasien Covid-19 yang masih menjalani isolasi juga akan kami layani. Nanti, ada 2 petugas yang akan mendatangi mereka ke lokasi karantina,” imbuh Taufiq.

Monyet Ekor Panjang Bantu Emak Cuci Pakaian Bikin Gemas Netizen

Terpisah, seorang warga Kota Semarang, Nova, mengaku tidak berniat memberikan suaranya pada Pilwalkot Semarang 2020. Ia mengaku enggan datang ke TPS karena masih kondisi pandemi Covid-19.

“Ada banyak faktor [tidak memberikan hak pilih]. Salah satunya ya khawatir akan penularan Covid-19. Apalagi, TPS kan ramai dan yang keluar masuk silih berganti,” ujar Nova.

Seperti diketahui pemungutan suara Pilkada 2020 dijadwalkan dengan mekanisme sesuai protokol kesehatan sesuai prosedur pencegahan penularan Covid-19, Rabu (9/12/2020) hari ini.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya